Terungkap, 2 Mantan Pimpinan Nissan Jepang Tak Ditangkap karena Kerja Sama dengan Pihak Kejaksaan
Mantan pembantu dekat Ghosn bekerjasama dengan pihak kejaksaan Jepang memberikan semua bukti data email dengan balasan tak dilanjutkan proses hukum.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wawancara khusus NHK dengan pihak divisi khusus kejaksaan Jepang terungkap, bahwa ada kesepakatan tidak melanjutkan tuntutan ke pengadilan terhadap dua pimpinan eksekutif Nissan Jepang (orang asing) lantaran adanya kerja sama dengan memberikan semua data komputer emailnya kepada pihak kejaksaan Jepang.
"Mantan pembantu dekat Carlos Ghosn sekitar Oktober November tahun lalu bekerjasama dekat dengan pihak kejaksaan Jepang memberikan semua bukti data email yang ada serta data lainnya, dengan balasan mereka tidak dilanjutkan proses tuntutannya," ungkap sumber kejaksaan, baru-baru ini.
Sementara itu Carlos Ghosn dikabulkan pindah rumah dari kondominium di Shibuya-ku, Tokyo ke sebuah rumah single-family di Minato-ku karena menganggap rumah sebelumnya terlalu sempit dan tidak nyaman.
Tanggal 26 April 2019 untuk kedua kali Carlos Ghosn dibebaskan dengan syarat membayar jaminan 500 juta yen.
Sebelumnya 1 Maret 2019 juga sempat dibebaskan dengan jaminan 1 miliar yen yang kemudian ditangkap kembali 4 Maret 2019) dan bebas kembali 26 April lalu.
Meskipun boleh pindah rumah, permintaan Carlos Ghosn untuk berkomunikasi dengan istrinya tetap dilarang kecuali mendapat izin dari Pengadilan Jepang.
Ghosn dituduh menyalahgunakan uang Nissan kepada temannya seorang warga Arab Saudi sebesar 10 juta dolar AS untuk distributor di Oman akhir Juli 2017.
Ghosn juga mengambil uang perusahaan sebesar 5 juta dolar AS ditransfer ke akun investasi pribadinya di bank Lebanon.
Selain itu Ghosn dituduh menyalahgunakan uang perusahaan sebesar 14,7 juta dolar AS untuk membayar kepada temannya pengusaha Saudi yang pernah meminjamkan uang kepadanya.
Pengusutan kepada Ghosn masih terus dilakukan kejaksaan Jepang sambil menantikan kabar pengadilan terhadap Ghosn.