PM Malaysia Mahathir Mohamad: Perang Dagang AS-China Tak Akan Selesai Dengan Cepat
Perang dagang antara China dan Amerika Serikat tidak akan selesai dengan cepat, bahkan perang dagang itu diperkirakan akan berlangsung lama.
Editor: Dewi Agustina
![PM Malaysia Mahathir Mohamad: Perang Dagang AS-China Tak Akan Selesai Dengan Cepat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-malaysia-mahathir-mohamad-di-tokyo.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tidak akan selesai dengan cepat, bahkan perang dagang itu diperkirakan akan berlangsung lama.
"Kedua negara punya perbedaan pandangan cukup besar, perang dagang tidak akan terselesaikan dengan cepat," kata Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (93) dalam forum Masa Depan Asia Nikkei di Tokyo, Kamis (30/5/2019).
Perdagangan dunia saat ini menurut Mahathir sudah sangat kompleks.
"Kita bisa buat beberapa suku cadang di beberapa negara supaya murah lalu diekspor ke AS. Tetapi kalau semuanya harus diproduksi di AS ya repot," kata Mahathir.
Banyak pandangan pikiran yang berbeda mengenai perdagangan antara kedua negara China dan AS sehingga perang dagang tersebut sulit untuk selesai.
![Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-dan-perdana-menteri-malaysia-mahathir-mohamad.jpg)
"Meskipun demikian beberapa hal pokok mungkin bisa diselesaikan bersama untuk mengurangi benturan perang dagang tersebut agar dampaknya juga semakin kecil kepada negara lainnya," harap Mahathir.
PM Mahathir juga mengharapkan beberapa negara untuk menghindari peluru kendali serta berbagai persenjataan nuklir.
"Sudah bukan zamannya lagi peluru kendali apalagi persenjataan nuklir dikembangkan saat ini. Kalau pihak AS misalnya juga menekan negara itu dengan kekerasan juga kurang tepat dan akan semakin ribut. Jadi kita semua juga harus ikut membantu perdamaian dunia, bukan hanya dengan kekerasan menekan negara tersebut," kata Mahathir.
Perdagangan dunia juga menyangkut pula nilai tukar asing satu sama lain. Pasar uang jadi semakin kompleks.
"Over supply untuk pasokan mata uang tertentu akan berdampak kurang baik, juga kekurangan mata uang tertentu. Ini terjadi dengan EU juga yang berjalan sangat cepat, sehingga masalahnya antara lain ke mata uang Euro yang jadi masalah perdebatan di EU. Jadi semua hal ini sangat kompleks dan sangat sensitif di dunia," kata dia.
![Mahathir Mohamad dan ilustrasi rupiah](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mahathir-mohamad-dan-ilustrasi-rupiah_20180905_174322.jpg)
Mengingat perubahan zaman saat ini, PM Mahathir mengharapkan semua pihak harus lebih hati-hati dalam bertindak karena akan berdampak besar pada dunia di sebuah negara, apalagi negara besar seperti AS dan China serta EU, yang mungkin akan masuk juga ke Asia Tenggara seperti zamannya krisis finansial di masa lalu.
"Hukum internasional harus kita hormati bersama dan kita patuhi bersama. Kalau tidak demikian kacau dunia ini. Oleh karena itu semua negara, termasuk kita di Asia Tenggara juga harus patuhi dan jalankan apa yang telah diputuskan bersama oleh internasional," ujarnya.
"Jadi apa yang dilakukan negara besar termasuk China dan AS sebaiknya juga mengikuti peraturan internasional yang telah ditentukan, termasuk Korea Utara yang memproduksi peluru kendali dan persenjataan nuklir kiranya dapat menahan diri dan mematuhi peraturan internasional," harap Mahathir.