Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketiduran, Penumpang Panik Saat Bangun di Pesawat yang Kosong dan Gelap

"Saya mencoba mengatur napas saya agar tidak panik, sambil mencoba cas telepon saya ke setiap colokan yang ada di pesawat," tulis Adams.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketiduran, Penumpang Panik Saat Bangun di Pesawat yang Kosong dan Gelap
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Ilustrasi pesawat terbang. 

TRIBUNNEWS.COM, KANADA - Seorang penumpang Air Canada tertidur saat pesawatnya telah lepas landas. Waktu ia bangun, ia menyadari ia tertinggal di dalam pesawat yang gelap dan telah parkir.

Cerita Tiffani Adams ini diunggah temannya ke akun Facebook Air Canada.

Menurut post itu, Adams terbang dari Quebec ke Bandara Internasional Toronto Pearson waktu ia ketiduran. Apalagi, hanya ia sendiri yang duduk di deretan kursinya.

Dia lalu terbangun di tempat "gelap gulita". Ternyata pesawatnya telah mendarat, dan bahkan telah dibawa ke luar bandara setelah penumpang dan kru penerbangan turun.

"Saya kira saya mimpi buruk," tulisnya.

Baca: 5 Posisi Tempat Duduk di Pesawat yang Dianggap Paling Nyaman

Adams sempat menelepon temannya, tapi lalu terputus karena baterainya habis.

"Saya mencoba mengatur napas saya agar tidak panik, sambil mencoba cas telepon saya ke setiap colokan yang ada di pesawat," tulis Adams.

Tiffani Adams, penumpang Air Canada, tertinggal di dalam pesawat berjam-jam setelah pesawat mendarat.
Tiffani Adams, penumpang Air Canada, tertinggal di dalam pesawat berjam-jam setelah pesawat mendarat. (AFP)
Berita Rekomendasi

Namun, usahanya sia-sia karena listrik di pesawat telah dimatikan.

Adams akhirnya menemukan senter di kokpit dan berhasil membuka salah satu pintu pesawat.

Namun, ia punya masalah lain: tinggi dari pintu pesawat ke permukaan tanah sekitar 15 meter.

Akhirnya Adams menggunakan senter itu untuk menarik perhatian pengemudi kereta bagasi. Sang pengemudi mendatangi pesawat itu dan menemukan Adams dengan kakinya bergantung di pintu pesawat yang terbuka.

"Dia syok, bertanya bagaimana mereka bisa sampai meninggalkan saya di dalam pesawat," kata Adams. "Saya pun menanyakan hal yang sama."


Air Canada telah meminta maaf atas insiden ini. Namun, Adams katakan sejak kejadian itu ia kesulitan tidur dan mengalami gangguan teror malam.

Air Canada katakan mereka tengah meninjau kejadian tersebut tapi menolak untuk memberikan detail lebih lanjut. 

Sumber: VOA
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas