Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Masa Lalu Wapres Sudan, Tak Lulus Sekolah dan Mantan Pedagang Unta

Pria di puncak dunia politik Sudan ini adalah mantan pedagang unta, yang melihat perang sebagai cara untuk menjadi kaya dan berkuasa.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Jejak Masa Lalu Wapres Sudan, Tak Lulus Sekolah dan Mantan Pedagang Unta
GETTY IMAGES via BBC News Indonesia
Mohamed Hamdan Dagolo atau 'Hemeti' adalah wakil presiden Dewan Militer Peralihan Sudan (TMC). 

TRIBUNJATENG.COM, SUDAN - Dia berasal dari wilayah Sudan bagian barat, tempat politik, bisnis, dan perang sering kali berkaitan.

Pria di puncak dunia politik Sudan ini adalah mantan pedagang unta, yang melihat perang sebagai cara untuk menjadi kaya dan berkuasa.

Di atas kertas, Mohamed Hamdan Dagolo yang dikenal dengan nama "Hemeti" adalah orang kedua di jajaran junta militer yang menguasai Sudan saat ini.

Ia duduk sebagai wakil presiden Dewan Militer Peralihan Sudan.

Tetapi pada kenyataannya, Hemeti, yang tidak lulus sekolah dan berasal dari luar elite militer Sudan, dipandang banyak orang sebagai penguasa Khartoum.

Komandan perang Darfur ini memimpin puluhan ribu orang yang dibayar dan memiliki peralatan yang lebih baik dibandingkan pasukan militer resmi milik Sudan.

Dia juga memiliki banyak uang untuk mendanai milisi, memiliki konsesi untuk menambang emas di pegunungan kaya mineral dan dapat bergantung kepada sejumlah teman kuat di Arab Saudi dan sekutu di Teluk.

Berita Rekomendasi

Menjadi komandan perang
Kemunculannya menjadi penguasa dimulai pada tahun 2003, ketika suku kulit hitam Afrika yang kebanyakan petani melakukan penentangan fisik terhadap pemerintah di daerah barat, Darfur.

Militer kewalahan mengatasi taktik gerilya dan mulai merekrut milisi Arab yang dikenal dengan nama "Janjaweed" - campuran sejumlah kata yang terjemahan harfiahnya adalah 'jin pembawa senjata di atas kuda'.

Saat itu, Hemeti adalah seorang pria ambisius di akhir umur 20-an tahun.

Dilahirkan pada tahun 1975 di antara kelompok Mahamid Arab-Sudan penggembala unta, dia keluar dari sekolah pada umur 16 tahun untuk mengekspor unta dari Darfur ke Chad bagi pelanggan di Libia dan Mesir.

Pada permulaan konflik, Hemeti memberikan pengamanan kepada konvoi pedagang di Darfur sehingga dia menjadi kaya.

Tidak lama kemudian pemimpin muda ini, membantu memobilisasi pejuang Janjaweed.

Uang, Kekuasaan dan Perang

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas