Megawati di Forum Perdamaian Dunia di Beijing: Gagasan Bung Karno dan Gerakan Non Blok
Baginya, dunia saat ini masih mengalami berbagai penderitaan. Dulu penderitaan dipicu oleh adanya Blok Barat dan Blok Timur.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,BEIJING-Gerakan Negara-negara Non Blok (GNB) menjadi penting dan relevan untuk semakin aktif mempromosikan perdamaian dunia. Masih banyak negara yang masih belum merdeka secara politik dan ekonomi.
Hal itu disampaikan Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri, menjawab pertanyaan peserta acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019) waktu setempat.
Baca: Pilkada Serentak 2020 Digelar di 270 Wilayah
Selain Megawati, di forum ini turut hadir mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov.
Dalam penjelasannya yang disampaikan, Megawati menjelaskan Indonesia adalah inisiator GNB sehingga paham makna gerakan tersebut. Dan itu masih relevan dengan kondisi dunia saat ini.
Baginya, dunia saat ini masih mengalami berbagai penderitaan. Dulu penderitaan dipicu oleh adanya Blok Barat dan Blok Timur.
Baca: Kesan Megawati terhadap Almarhum Sutopo
"Sekarang, di abad 21, kondisinya berbeda dengan abad 20. Dulu banyak negara belum merdeka. Sekarang banyak yang sudah merdeka, tapi secara politik dan ekonomi mereka belum merdeka. Maka mari kita mencoba hidupkan lagi Gerakan Negara Nonblok itu. Gerakan Non Blok masih relevan dan penting," kata Megawati.
Sebagai presiden RI kelima, Megawati mengaku kerap berdiskusi dengan Presiden Jokowi soal kondisi dunia saat ini. Dan Megawati menyampaikan kepada Jokowi soal pentingnya sebuah konferensi tingkat dunia untuk membahas kondisi serta solusi atasnya.
"Saya berharap konferensi dunia yang bisa memberi masukan orisinil tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi ke depan," kata Megawati.
Megawati, mengingatkan kembali gagasan Proklamator Bung Karno soal perdamaian dunia dalam pidatonya di PBB tahun 1960 berjudul 'To Build the World Anew'. Seluruh negara dunia diajak untuk bergandengan tangan bersama mewujudkan gagasan tersebut.
Sebagai bapak bangsa Indonesia, Soekarno pernah menyampaikan gagasannya lewat pidato tersebut. Yakni 'stabilizing the world order: common responsibilities, join management, and share benefit' (Stabilisasi tatanan dunia baru: pertanggungjawaban bersama, manajemen bersama dan saling menguntungkan).
Dijelaskan Megawati, dalam momen itu, Bung Karno mengatakan bahwa; 'Adalah tidak adil mengucilkan suatu negara dari pergaulan antar bangsa."
Baca: Demokrat: SBY dan Megawati Sudah Tak Ada Masalah
Saat itu, secara terbuka Bung Karno memperjuangkan keanggotaan Republik Rakyat Tiongkok di PBB, memperjuangkan penyatuan kembali rakyat di Korea, Vietnam, dan Afrika yang dipecah- belah oleh imperialis, juga memperjuangkan kemerdekaan Aljazair, serta kemerdekaan ekonomi bagi Kuba dan Laos.
"Bung Karno mengajarkan bahwa perdamaian tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan," kata Megawati.
Bung Karno mengajarkan, kemerdekaan adalah buah dari spirit pembebasan. Spirit yang harus selalu hidup, tidak hanya untuk bangsa sendiri, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain.
Baca: Megawati Diprediksi Kembali Jadi Ketum PDI-Perjuangan di Kongres V
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.