Sonia, Ramses, dan Rainier Wawancara Ekslusif dengan Profesor Harvard, Siap Tularkan Energi Positif
Sonia Wibisono bersama kedua putranya melakukan wawancara ekslusif dengan profesor Harvard.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Influencer yang juga dikenal sebagai dokter, Sonia Wibisono bersama kedua putranya, Ramses Wardhana Hardjanto dan
Rainier Wardhana Hardjanto yang telah menginjak dewasa berkesempatan bertemu dengan beberapa profesor di Harvard Business School (HBS), Selasa (9/7/2019).
Sonia mengajak dua putranya mewawancarai profesor-profesor di salah satu sekolah manajemen terbaik di dunia yang berada Soldiers Field Road, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat ini dengan harapan mendapatkan value, experience dan perspektif keilmuan tentang bisnis dan usaha (entrepreneurship) yang nantinya menjadi bekal untuk didedikasikan kepada kemanfaatan masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai orang tua yang menginginkan buah hatinya maju, berpikir cerdas, smart dan bertindak global, Sonia yang juga dikenal sebagai brand ambassador beberapa produk terkenal sengaja mendekatkan dua putranya langsung berinteraksi dengan mewawancarai profesor-profesor hebat dari HBS, yang akan mengexplore dan mempelajari lebih dalam pengalaman, gagasan, ide-ide serta penelitian dan wawasan keilmuannya.
Selanjutnya hasil bincang-bincang dengan professor
Professor Tarun Khanna, Professor Geoffrey Jones, Professor Joseph Badaracco , Professor Michael Chu dan Professor Joseph Lassiter akan dishare kepada masyarakat luas lewat channel youtube dr. Sonia wibisono.
Dr. Sonia Wibisono menegaskan visinya akan selalu komit dan konsisten mengedukasi masyarakat Indonesia terutama anak bangsa yang tertarik dengan bisnis dan usaha (entrepreneurship) terutama untuk generasi Y dan Z agar ke depan bisa mengglobalkan bisnisnya ke dunia internasional.
Generasi Z, kata Sonia adalah generasi yang lahir pada tahun 1995-2005. Mereka adalah motor perubahan dinamika sosial termasuk dinamika ekonomi, politik, sosial, khususnya pada dunia internet based.
Mereka juga adalah pihak pertama yang terdampak jika terjadi shifting kesadaran sebagai dampak pergulatan arus informasi di internet.
Sonia menjelaskan terkait penayangan hasil interview-nya melalui youtube channel dr. Sonia Wibisono mengharapkan bisa membantu masyarakat dalam mengembangkan bisnisnya tidak hanya cakupan nasional tetapi juga secara internasional.
Selain mendapatkan pemikiran pandangan menarik mengenai dunia bisnis di Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga India dan Cina yang juga sudah lebih maju dan berpotensi menjadi negara besar karena memiliki jumlah penduduk paling banyak di jagad dunia ini.
Posisi Indonesia saat ini pun sudah berhasil naik ke peringkat 73 dari peringkat 3 digit alias ratusan untuk perkembangan ekonominya.
Dengan populasi ke 7 terbesar di dunia, maka tidak mustahil di tahun tahun mendatang indonesia menduduki peringkat atas dalam bisnis internasional.
Banyak yang mesti diperbaiki oleh sektor pemerintah maupun swasta tetapi apabila anak bangsa bekerja keras maka tak mustahil Indonesia bisa meningkatkan perekonomiannya dan dipandang oleh masyarakat internasional.
"Semoga politik Indonesia pun mendukung dan kondusif, bebas dari demo dan ancaman perbedaan yang ada, dan selalu menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sehingga perekonomian pun bisa melejit menjadi baik," ungkap Sonia.
Banyak sekali hasil yang didapat dari wawancara dengan para Professor di Harvard Business School.
Diantarannya adalah bagaimana menaikkan perekonomian Indonesia.
Apa saja bidang yang bisa dikembangkan di ekonomi Indonesia. Bagaimana pula persaingan ketat dengan negara tetangga.
"Bagaimana kita bisa mencapai perekonomian dahsyat seperti China yang sekarang telah sejajar dengan negara adidaya Amerika. Bagaimana pula prediksi perokonomian Indonesia dari perspektif Profesor Harvard di masa Pemerintahan Jokowi periode ke 2 nanti," ungkap dokter yang selalu tampil cantik dan feminim ini.
Semua keseruan dan wawancara kupas-tuntas yang menarik ini bisa publik lihat di youtube channel dr. Sonia Wibisono.