Ini Sosok di Belakang Pembuat Aplikasi FaceApp yang Membuat FBI Terpaksa Melakukan Investigasi
Di media sosial, banyak orang kelihatannya tergila-gila dengan kemungkinan itu, termasuk banyak selebriti.
Editor: Hasanudin Aco
Data-data pribadi bisa jatuh ke tangan yang salah, kata kepala perlindungan data Jerman, Ulrich Kelber.
Dia mengatakan, persyaratan penggunaan aplikasi FaceApp "terlalu kabur".
Di AS, anggota parlemen mulai bersuara dan meminta badan intelijen FBI mengamati FaceApp lebih seksama.
Chuck Schumer, anggota Senat dari New York, menulis kepada FBI dan Komisi Perdagangan Federal AS, meminta agar FaceApp diselidiki untuk kemungkinan transfer data-data pribadi dari AS ke pihak ketiga – karena bisa saja pihak ketiga adapah pihak "musuh".
"Lokasi FaceApp di Rusia menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana dan kapan perusahaan memberikan akses ke data-data warga AS kepada pihak ketiga, termasuk ke pemerintah asing," tulis Schumer.
Komite Nasional Partai Demokrat memperingatkan para kandidat presiden mereka untuk tidak menggunakan FaceApp, karena ada kemungkinan data-data mereka bisa diakses pihak ketiga.
Seperti banyak aplikasi lain, FaceApp tampaknya mengambil data model dan nomor seri ponsel untuk menganalisis bagaimana aplikasi tersebut digunakan.
Masih belum jelas, apakah dan untuk tujuan apa foto-foto pengguna aplikasi itu digunakan. hp/vlz