Pria Lansia Perkosa Sapi Berkali-kali, Mengaku Terinspirasi dari Teman yang Katanya Menyenangkan
Seorang pria lanjut usia (lansia) memperkosa sapi berkali-kali. Pria tersebut mengaku terinspirasi dari teman yang mengatakan bahwa itu menyenangkan.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
Seorang pria lanjut usia (lansia) memperkosa sapi berkali-kali. Pria tersebut mengaku terinspirasi dari teman yang mengatakan bahwa itu menyenangkan.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berusia 68 tahun memperkosa sapi berkali-kali.
Pria asal Thailand tersebut mengakui, dirinya terinspirasi oleh temannya yang pernah melakukan hal itu sebelumnya.
Dia mengungkapkan, temannya mengatakan bahwa memperkosa sapi adalah hal yang menyenangkan.
Dilansir World of Buzz dari Thai Rath Online, pria lansia tersebut bernama Kong.
Baca: Siswi SMP Diperkosa Sopir Angkot: Diawali Sok Kenal, Akhirnya Tersangka Menangis di Kantor Polisi
Baca: Mabuk, 3 Pria India Culik dan Perkosa Anjing Tetangga secara Bergiliran hingga Luka Parah
Baca: Diajak Jalan-jalan ke Luar Kota, Pelajar 16 Tahun Diperkosa dan Ditinggal Pacarnya di Hotel
Kong ditangkap polisi Songkhla, Thailand, pada Jumat (30/8/2019) silam.
Kong ketahuan telah memperkosa seekor sapi hitam berumur dua tahun.
Perilaku bejatnya itu dilakukan di sebuah hutan, Jumat (30/8/2019) pukul dua siang waktu setempat.
Awalnya, penduduk desa melaporkan aksi Kong kepada staf radio di kantor polisi Songkhla.
Penduduk desa tersebut melaporkan, ada seorang pria tua yang melakukan tindakan tak senonoh dengan sapi.
Setelah itu, polisi yang sedang bertugas langsung pergi ke tempat kejadian untuk menyelidiki.
Akhirnya, pemilik sapi dan beberapa penduduk desa berhasil menangkap Kong.
Saat ditangkap, Kong tak mengenakan busana.
Lantas, dia diduga memperkosa sapi itu.
Mereka juga menemukan baju dan celana Kong yang tertinggal di hutan.
Sementara itu, truk penggerak 4 roda milik Kong diparkir di sisi jalan, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Polisi kemudian membawanya untuk diinterogasi.
Hal itu juga dilakukan untuk mencegah penduduk desa yang ingin menyerang Kong atas apa yang telah ia lakukan.
Ketika diinterogasi polisi, Kong justru tersenyum.
Ia mengakui, dirinya memang telah memperkosa sapi itu.
Kong juga mengatakan, dia telah dua kali memperkosa sapi itu sebelumnya.
Namun, dia tidak pernah tertangkap.
Kong juga mengungkapkan, dia hanya terinspirasi oleh temannya yang telah memperkosa sapi sebelumnya.
Oleh karena itu, dia berpikir bahwa hal itu akan menyenangkan untuk dicoba.
Lantas, Kong pergi ke hutan dan mengambil sapi yang sedang makan rumput.
Dia kemudian mengikatnya ke pohon untuk mencegah sapi itu lari.
Kong mengatakan, dia tidak bisa menyelesaikan aksinya karena sapi itu memberontak dan sang pemilik telah menangkapnya.
Namun, seorang pengemudi sepeda motor yang membantu pemilik sapi menangkap Kong, mengatakan bahwa apa yang dikatakan Kong tidak benar.
Saksi mata itu mengungkapkan, ketika membantu menangkap Kong, dia melihat sebagian kaki Kong tertutupi semen.
Sementara itu, noda semen juga ditemukan pada sapi.
Hal itu menunjukkan bahwa Kong telah "menyelesaikan" aksi tak senonohnya.
Pemilik sapi mengatakan kepada polisi bahwa ia sering membawa sapinya ke tepi hutan untuk memberi makan.
Dia juga mengungkapkan, dia diberitahu oleh penduduk desa bahwa mereka telah melihat Kong melakukan tindakan tak senonoh dengan sapinya, berkali-kali sebelumnya.
Pemilik sapi melanjutkan, pada hari kejadian, dia menemukan Kong benar-benar tak mengenakan busana dan mencoba memperkosa sapinya.
Namun, Kong segera bertindak seperti sedang mengumpulkan sayuran ketika dia menyadari bahwa dirinya tertangkap.
Sementara itu, Kong hanya didenda 300 Baht (sekitar 140 ribu Rupiah) dan dibebaskan.
Kejadian Serupa
Pemerkosaan terhadap hewan juga terjadi di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Tiga pria bernama Terry Wallace (41), Matthew Brubaker (32), dan Marc Measnikoff (34) diduga telah memperkosa 1.460 hewan.
Hewan yang mereka perkosa adalah kambing, kuda, sapi, dan anjing.
Seluruh hewan tersebut berasal dari peternakan mereka sendiri yang berada di Pennsylvania.
Dilansir dailymail.co.uk, aksi bejat ketiga tersangka ini berawal dari laporan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang tinggal di dekat peternakan.
Remaja itu mengatakan kepada pihak berwenang bahwa pria itu melakukan hubungan intim dengan kambing, kuda, anjing, dan sapi.
Bahkan ketiga tersangka juga menggunakan 'pena berbentuk V yang dirancang khusus' untuk melakukannya.
Atas laporan tersebut, polisi langsung menangkan dan menahan ketiga tersangka.
Bukti lain yang ditemukan polisi adalah kaset video ‘aksi pemerkosaan’ tersebut dan peralatan rekaman di pertanian.
Menurut polisi, jika digabungkan, orang-orang itu dituduh dengan 1.460 jumlah hubungan seksual dengan hewan tetapi masalahnya tidak ada begitu hewan di peternakan mereka.
Selain tuduhan pemerkosaan, ketiga tersangka juga dituduh membahayakan kesejahteraan anak-anak, korupsi, dan kekejaman terhadap hewan.
Sementara hewan-hewan yang berada di peternakan ketiga tersangka akan dijaga oleh polisi dan pihak kesehatan hewan sampai mereka menemukan 'rumah baru'.
Selain itu, peristiwa serupa juga terjadi di China.
Seorang pria di kota Chengdu, provinsi Sichuan, China, belum lama ini dikeroyok oleh para aktivis hak-hak hewan.
Pasalnya, pria itu diduga kuat mengelola rumah bordil anjing dan telah memperkosa beberapa ekor anjing.
Seperti dikabarkan harian People's Daily, Senin (22/8/2016), pria itu diseret dari kediamannya dalam kondisi bugil oleh massa yang mengamuk.
Kemudian para aktivis memukuli dan menendangi pria itu sementara warga setempat hanya bisa melihat aksi pengeroyokan tersebut.
Jiang Yun, seorang aktivis hak binatang yang ada di lokasi pemukulan mengatakan, pemukulan bukan dilakukan para aktivis tetapi para tetangga pria itu.
"Para aktivis menyeretnya dari kediamannya setelah kami menemukan bukti perbuatannya," kata Jiang.
Jiang menjelaskan, para aktivis yang menyamar mulai menghubungi pria itu setelah dia mengunggah video penyiksaan hewan dalam sebuah kelompok chatting yang beranggotakan 200 orang.
Sejumlah aktivis mencoba menjalin hubungan lebih dalam dengan pria itu yang kemudian malah memperlihatkan aksinya memperkosa seekor anjing.
Pria itu juga diketahui tak hanya mengadopsi anjing untuk disiksa tapi dia juga menawarkan anggota grup chatting yang berada di Chengdu untuk memperkosa anjing betina.
Harian Chengdu Economic Daily menyebutkan pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengenakan tarif 50 yuan atau sekitar Rp 100.000.
Kini anjing-anjing yang disiksa pria itu sudah dibawa ke rumah sakit hewan setempat. Selanjutnya mereka akan dibawa ke pusat adopsi setelah benar-benar pulih.
Menurut seorang pengacara yang berbasis di Sichuan, Huo Zishi, pria penyiksa hewan itu nampaknya akan dihukum dengan undang-undang anti-pornografi dan bukan karena mengelola rumah bordil.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tribun Jambi/Kompas.com)