Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Siap Perang Pasca Tuduhan AS Atas Penyerangan Pabrik Minyak Aramco

Iran menyatakan mereka bersiap untuk perang setelah sebelumnya dituduh AS sebagai dalang serangan drone ke pabrik minyak Arab Saudi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Iran Siap Perang Pasca Tuduhan AS Atas Penyerangan Pabrik Minyak Aramco
IST/ISNA
Pasukan Iran saat melakukan parade militer 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran menyatakan mereka bersiap untuk perang setelah sebelumnya dituduh AS sebagai dalang serangan drone ke pabrik minyak Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri AS MIke Pompeo menyalahkan Iran atas serangan drone di fasilitas kilang minyak Aramco yang berlokasi di Provinsi Timur Sabtu dini hari (14/9/2019).

Dilansir Al Jazeera Minggu (15/9/2019), Pompeo menyebut tidak ada bukti serangan itu datang dari Yaman, seperti yang diklaim oleh kelompok Houthi.




"Sekarang, Iran telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke persediaan energi dunia," terang mantan Direktur CIA itu.

Sumber dari intelijen kepada Associated Press memaparkan data yang mereka punya. Termasuk citra satelit yang memperlihatkan kondisi pasca-serangan.

Baca: Hasil Undian Wakil Indonesia pada China Open 2019 - Ujian Marcus/Kevin akan Hadapi Lawan Tangguh

Baca: Arab Saudi: Harga minyak dunia melonjak setelah serangan drone

Baca: Terus Dituding Serang Pabrik Minyak Saudi, Iran Meradang dan Siap Perang

Pejabat intelijen itu menerangkan, dampak yang terlihat berdasarkan citra satelit menunjukkan arah serangan dari Iran, alih-alih Yaman.

Alat tambahan yang nampaknya gagal dalam menghantam targetnya saat ini diamankan dan dianalisi oleh dinas intelijen AS serta Arab Saudi.

BERITA TERKAIT

Melalui juru bicara menteri luar negeri Abbas Mousavi, Teheran menyanggah tuduhan yang dilayangkan AS atas serangan di Abqaiq dan Khurais.

Dikutip Sky News, Mousavi mengatakan Washington saat ini menerapkan "tekanan maksimum" karena kegagalan dalam "kebohongan maksimum" kepada Iran.

"Ucapan itu seperti rencana intelijen dan organisasi rahasia untuk merusak reputasi negara kami, dan membenarkan 'aksi' AS atas kami," terang Mousavi.

Sayap elite militer Iran, Garda Revolusi, kemudian menyatakan bahwa mereka sudah mempersiapkan diri jika terjadi " perang skala besar".
Komandan Korps Angkasa Garda Revolusi menyatakan, rudal Iran bisa menghancurkan pangkalan maupun kapal perang AS dalam jarak 2.000 kilometer.

"Dikarenakan situasi yang sensitif dan tensi yang meningkat, kawasan kami saat ini seperti bubuk mesiu yang siap meledak," ujar Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

Dia berkata baik Teheran maupun AS tak menginginkan adanya konflik.

Tetapi dia menuturkan situasi itu mungkin terjadi jika ada kesalahpahaman.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas