Iran Siap Perang Pasca Tuduhan AS Atas Penyerangan Pabrik Minyak Aramco
Iran menyatakan mereka bersiap untuk perang setelah sebelumnya dituduh AS sebagai dalang serangan drone ke pabrik minyak Arab Saudi.
Editor: Hendra Gunawan
"Tentu saja para pasukan yang saling berhadapan bisa melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan perang. Kami sudah bersiap jika situasi itu terjadi," ujar Hajizadeh.
Senator Lindsey Graham, politisi Republik yang dekat dengan Presiden Donald Trump mendesak adanya serangan ke kilang minyak Iran sebagai balasan.
"Iran tak akan menghentikan perilaku ngawur mereka hingga kita memberi konsekuensi, seperti menyerang fasilitas mereka, untuk menghancurkan rezim itu," kata Graham di Twitter.
Hajizadeh kemudian menanggapi dengan mengancam mereka bisa menyerang balik jika Gedung Putih sampai menggunakan militer untuk membalas mereka.
Dia kemudian menyebut Pangkalan Al Udeid di Qatar, maupun Pangkalan Al Dhafra di Abu Dhabi, belum lagi kapal perang di Teluk dan Laut Arab sebagai target rudal mereka.
Trump pun menelepon Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dan menunjukkan dukungan AS atas keamanan dan stabilitas kerajaan itu.
Putra mahkota berjuluk MBS itu kemudian meyakinkan Trump bahwa negaranya siap dan akan mengonfrontasi serta menangani segala agresi teroris.
Akibat serangan itu, Aramco menjelaskan bahwa 5,7 juta barel produksi minyak mereka. Sementara produksi ethana dan gas alam berkurang setengahnya. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dituduh AS Serang Pabrik MInyak Arab Saudi, Iran Siap Perang",
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.