Bocah SD di Jepang Hilang, Pencarian Menggunakan Sinar Infra Red dari Drone di Desa Doshi
Misaki Ogura (7), bocah SD kelas satu kini jadi perhatian warga Jepang karena sejak menghilang 21 September lalu hingga kini belum ditemukan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Misaki Ogura (7), bocah SD kelas satu kini jadi perhatian warga Jepang karena sejak menghilang 21 September lalu hingga kini belum ditemukan.
Kemarin petugas melakukan pencarian dengan menggunakan sinar infrared dari drone ketinggian tertentu.
"Pihak Universitas Prostetik Keio membantu mengerahkan pencarian menggunakan drone dengan sinar infra red bisa mendeteksi manusia dari ketinggian. Namun belum bisa ditemukan sampai kemarin," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2019).
Sampai hingga Sabtu (28/9/2019) sedikitnya 270 Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) bersama kepolisian dan tenaga medis dikerahkan untuk pencarian Misaki di Desa Doshi Perfektur Yamanashi.
Baca: Cerai Usai Nyanyikan Lagu Sang Penggoda, Tata Janeeta: Jalan Hidupku Memang Begitu
Misaki yang berasal dari Kota Narita itu berjalan-jalan dengan temannya 21 September lalu ke Desa Doshi di Perfektur Yamanashi.
Namun entah bagaimana Misaki memisahkan diri dan setelah dicari tidak ditemukan, tidak kembali ke tendanya.
Sabtu (28/9/2019) karena hari libur sekitar 40 sukarelawan ikut membantu mencari Misaki.
Namun kemarin ditemukan sukarelawan berusia 20 tahunan yang jatuh di lereng gunung, saat hendak minta tolong karena baterai ponselnya habis, sehingga baru kemarin ditemukan dalam keadaan terluka.
Suhu udara setempat cukup dingin sekitar 19 derajat Celcius, sehingga menambah keprihatinan orang-orang yang mencari Misaki.
Peristiwa ini juga diberitakan di berbagai media cetak dan televisi setiap hari sejak 22 September lalu.
Pencarian sudah dilakukan radius 10 kilometer dari lokasi diperkirakan hilangnya Misaki di daerah pegunungan dan kali sungai di sekitarnya.
Baca: Penjegal Jokowi Akan Berhadapan dengan TNI
Kejadian bocah hilang seperti ini sudah terjadi beberapa kali.
Bulan Mei 2016 selama enam hari bocah laki-laki hilang di Nanaecho Hokkaido dan akhirnya ditemukan di dalam bangunan kamping SDF yang sudah tak terpakai.
Lalu pada bulan Agustus 2018, bocah laki-laki selama 68 jam juga hilang akhirnya ditemukan sukarelawan sedang duduk di pinggir kali, dalam kondisi selamat.
Kejadian di Suooshima Perfektur Yamaguchi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.