Berniat membeli celana baru untuk bekerja, seorang wanita justru menemukan benda menjijikkan di saku belakang. Apakah benda tersebut?

TRIBUNNEWS.COM - Berniat membeli celana baru untuk bekerja, seorang wanita justru menemukan benda menjijikkan di saku belakang.

Wanita tersebut bernama Peyton, seorang warga Washington, Amerika Serikat.

Dilansir World of Buzz dari China Press, awalnya Peyton pergi ke supermarket Walmart untuk membeli celana panjang.

Celana tersebut akan digunakannya untuk bekerja.

Baca: Daging busuk menjijikkan di kantin sekolah tuai kemarahan publik Cina

Baca: VIRAL Tamu Hotel Cuci Pakaian Dalam di Cerek karena Lebih Cepat, Netizen Langsung Merasa Jijik

Namun, wanita berusia 20 tahun itu tidak mengetahui bahwa apa yang akan dibelinya memiliki sesuatu di dalamnya.

Peyton pun membeli celana panjang hitam tersebut.

Keesokan harinya, ia mengenakan celana itu untuk bekerja.

Saat mengenakannya, dia merasakan benda yang menonjol dan menekannya dari saku belakang celana.

Meskipun begitu, Peyton tak menggubris dan tetap mengenakan celana tersebut.

Namun, ia merasa, semakin lama ada yang salah di saku celana itu.

“Semakin lama saya mengenakan celana, semakin salah rasanya. Saya memutuskan untuk memotong jahitan saku celana dan memeriksanya,” kata Peyton.

Terkejutlah ia saat mengetahui apa yang ada di saku celananya.

Peyton menemukan pembalut bekas yang telah berubah warna.

Meskipun Peyton pernah menjadi dokter magang dan terbiasa berurusan dengan darah, ia tak menyangka harus bersinggungan dengan benda menjijikkan tersebut.

"Benar-benar menjijikkan! Saya tidak pernah berpikir saya akan pernah melihat hal semacam ini," ujar Peyton.

Untungnya, pekerjaan Peyton mengharuskannya untuk selalu memakai sarung tangan.

Oleh karena itu, dia tak lupa memakai sarung tangan saat memotong celana barunya.

Lantas, Peyton mengembalikan celana tersebut ke Walmart.

Pelayan Walmart yang sedang bekerja pun meminta maaf atas insiden tak mengenakkan yang menimpa Peyton.

Selain meminta maaf, pelayan tersebut juga mengembalikan uang Peyton secara utuh yang digunakan untuk membeli celana.

Peyton juga menerima kartu hadiah sebagai kompensasi.

Meskipun demikian, Peyton membagikan kisahnya itu di media sosial.

Ia menyarankan agar semua orang berhati-hati dan memeriksa barang sebelum membeli.

VIRAL Cerita Tamu Hotel Cuci Pakaian Dalam di Ketel Listrik karena Lebih Mudah dan Cepat

Seorang tamu hotel wanita dikritik dan bahkan dianggap menjijikkan karena menggunakan cerek listrik di kamarnya untuk mencuci pakaian dalam.

Seperti yang diberitakan Daily Mail (9/8/2019), wanita tersebut dipercaya menginap di hotel di Australia atau Selandia Baru.

Wanita itu berniat membagian "tips" di media sosial tentang cara membersihkan pakaian dalam dengan mudah dan cepat.

Ia menulis "tips" nya sambil mengunggah foto cerek yang sudah ada pakaian dalam di dalamnya.

Ia menjelaskan ia rupanya datang bulan tiba-tiba saat liburan dan kekurangan pakaian dalam.

"Menginap di hotel, tapi datang bulanan tiba-tiba."

"Aku lupa membawa pembalut jadi aku punya ide mencucinya dengan cepat."

"Gunakan ketel di hotel!"

"Cepat dan bersih," tulisnya.

Ia menjelaskan cara itu cepat dan bersih.

Foto itu pun memancing amarah netizen saat diunggah kembali ke Reddit.

"Wow itu hal paling menjijikkan yang pernah aku lihat," tulis seorang pengguna.

"Cuci saja dengan sabun di wastafel, apa itu susah?"

"Wanita itu harus di-banned dari semua hotel sepanjang hidupnya!"

Ada pula netizen yang tak mau lagi menyentuh cerek di hotel setelah melihat foto itu.

"Saat aku liburan, aku tak akan mau menyentuh cerek yang ada di hotel."

Di samping banyaknya komentar netizen yang merasa jijik, seorang ahli menanggapi isu ini dengan berkata hal itu sangatlah menjijikkan.

Dilansir World of Buzz, Dr Heather Hendrickson, dosen di Molecular Biosciences at Massey University, Auckland menjelaskan bahwa air mendidih bisa membantu menghilangkan mikroorganisme.

Akan tetapi, beberapa bakteri bisa membentuk spora sangat tahan pada apapun selain suhu di atas 120 derajat serta tekanan tinggi untuk waktu yang lama.

Bakteri itu tidak menyebabkan penyakit jika dikonsumsi.

Namun, kehadirannya di lingkungan tertentu dapat mendorong mereka untuk menghasilkan racun yang dapat mematikan.

Dr Heather Hendrickson juga meminta orang-orang untuk menghormati orang lain dan tidak membersihkan pakaian dalam di ketel.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tiara Shelavie)