Kronologi Pengawal Setia Raja Arab Saudi Ditembak Mati
Namun insiden penembakan itu tidak terjadi saat Fagham sedang bertugas mengawal raja, melainkan akibat terlibat pertengkaran pribadi.
Editor: Hasanudin Aco
Surat kabar Okaz menuliskan bahwa rakyat Saudi paling menyukai Fagham di antara pengawal Raja Salman lainnya.
Dia dilaporkan telah menjadi pengawal raja sejak masa Raja Abdullah, raja Saudi sebelum Salman bin Abdulaziz.
Fagham bahkan dijuluki "Malaikat Pelindung Sang Penguasa Saudi".
Polisi telah meluncurkan penyelidikan terhadap kasus penembakan ini, yang memicu kecaman dan banyak ucapan belasungkawa dari pengguna media sosial di Arab Saudi.
Jenazah Fagham akan dimakamkan pada Minggu (29/9/2019) malam di dekat Masjidil Haram di Mekah, situs paling suci Islam.
Publik Arab Saudi dibuat terkejut dengan kematian pengawal pribadi Raja Salman, Jenderal Abdelaziz al-Fagham.
Fagham yang kerap terlihat mendampingi Raja Salman dilaporkan tewas ditembak oleh kenalannya dalam sebuah pertengkaran akhir pekan lalu.
Kematiannya jelas mengejutkan. Pasalnya, Jenderal Fagham yang sudah berkarier sebagai pengawal pribadi kerajaan selama 15 tahun dikenal karena tubuh tingginya.
Harian setempat Okaz menyebut Fagham sebagai perwira yang berhasil mendapatkan kepercayaan serta cinta dari publik Saudi.
"Dia merupakan yang paling terkenal dari seluruh pengawal kerajaan karena kewaspadaan serta kebijaksanaannya," ulas Okaz dikutip AFP Minggu (29/9/2019).
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan seklumit fakta dari Jenderal Abdelaziz al-Fagham, sang "malaikat pelndung" Raja Salman.
1. Sudah Mengabdi Sejak Zaman Ayah Raja Salman
Banyak publik di Arab Saudi mengenal Jenderal Abdelaziz al-Fagham melalui foto yang dipublikasikan kerajaan ketika dia mendampingi Raja Salman.
Mengabdi bagi kerajaan sudah ada dalam darah Fagham. Ayahnya, Jenderal Badah bin Abdullah al-Fagham, mengabdi bagi mendiang ayah Raja Salman, Raja Abdullah.