Irak Rusuh: Polisi Tembaki Demonstran, Lebih dari 100 Orang Tewas
Ini merupakan hari keenam kerusuhan di mana jumlah korban tewas sekarang telah melampaui 100 orang dan lebih dari 6.000 lainnya terluka.
Editor: Choirul Arifin
Program tersebut sudah disebarluaskan di media sosial. Akan tetapi ada pemutusan jaringan internet yang berkelanjutan di sebagian besar negara.
Bentrokan parah
Pihak kepolisian dan sumber medis Reuters menyebut, ada 26 orang tewas dalam bentrokan pada hari Sabtu dan Minggu di Baghdad.
Polisi juga menembakkan peluru langsung selama bentrokan di kota selatan Nasiriya pada hari Sabtu, melukai 24 orang termasuk tujuh polisi. Sementara, ada satu orang korban tewas pada hari Sabtu saat demonstrasi di kota Diwaniya selatan.
Para pengunjuk rasa juga membakar kantor pusat sejumlah partai politik di Nasiriya. Ini termasuk markas besar partai Dawa yang mendominasi pemerintahan Irak dari tahun 2003 hingga pemilihan 2018.
"Pasukan keamanan melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga keselamatan para demonstran dan personil keamanan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mayor Jenderal Saad Maan. "Kami menyatakan penyesalan yang mendalam atas pertumpahan darah."
Maan menolak pembicaraan tentang bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran, dengan mengatakan ada "pasukan jahat" yang menargetkan kedua kelompok. Tetapi Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia semi-resmi Irak sangat mengecam respons polisi.
"Tidak ada pembenaran untuk penggunaan peluru tajam terhadap aksi demonstran damai," kata Aqeel al-Musawi, kepala komisi HAM, dalam sebuah pernyataan.
"Pemerintah memiliki tugas untuk melindungi para demonstran dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan tuntutan sah mereka dengan lancar."
Sumber: Reuters
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Irak membara: Polisi tembak pengunjuk rasa, jumlah korban tewas lampaui 100 orang