Atasi Kebuntuan Negosiasi Perang Dagang, Trump Buka Dialog dengan Wakil PM Tiongkok
Wakil Perdana Menteri Liu He memimpin tim perunding Tiongkok yang ikut serta dalam perundingan perdagangan terbaru
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menjadwalkan pertemuan dengan pejabat perdagangan utama serta Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He pada Jumat ini.
Kedua negara akan melanjutkan negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung di antara dua negara pendorong ekonomi terbesar di dunia itu.
"Kami melakukannya dengan sangat baik," ujar Trump kepada Wartawan di Gedung Putih, Kamis (10/10/2019) waktu AS.
"Besok kita akan lakukan satu lagi,".
Sebelumnya, Trump telah mengajukan pertanyaan terkait komitmennya sendiri dalam mencapai kesepakatan perdagangan baru pada tahap negosiasi ini.
Baca: Kisah Pilu Akbar Alamsyah: Hilang Usai Demo di DPR, Ditemukan Sudah Kritis Lalu Meninggal
"Mereka (Tiongkok) ingin membuat kesepakatan, tapi bagaimana tanggapan saya ?," kata Trump.
Dikutip dari laman USA Today, Jumat (11/10/2019), Wakil Perdana Menteri Liu He memimpin tim perunding Tiongkok yang ikut serta dalam perundingan perdagangan terbaru yang digelar di Washington AS pada pekan ini.
Baca: Dalam Keadaan Koma, Akbar Alamsyah Dijadikan Tersangka
Sedangkan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan steven Mnuchin memimpin negosiasi atas nama administrasi Trump.
AS dan Tiongkok pun telah terlibat dalam pertarungan dagang yang ketat selama lebih dari satu tahun.
Tiongkok hingga kini terus bertahan di tengah tuduhan AS yang menuding mereka melakukan pencurian teknologi dari perusahaan-perusahaan negeri paman sam itu.
AS pun melakukan tekanan agar Tiongkok menyerahkan rahasia dagang mereka, agar AS bisa melakukan bisnis di negeri tirai bambu.
Trump telah mengenakan tarif lebih dari UD 360 miliar pada produk impor Tiongkok.
Bahkan AS berencana memungut tarif tambahan sebesar USD 160 miliar pada barang-barang dari Tiongkok pada 15 Desember mendatang.