Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menjelang Penobatan Kaisar Jepang, Mengenal Berbagai Istilah Kekaisaran

Namun korban Taifun Hagibis per Jumat ini (18/10/2019) mencapai 77 orang meninggal dan 8 masih hilang, diputuskan untuk menunda satu acara

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menjelang Penobatan Kaisar Jepang, Mengenal Berbagai Istilah Kekaisaran
Richard Susilo
Gladi resik rombongan Kaisar ke luar dari istana ke arah Stasiun Tokyo, menuju kediaman Kaisar Jepang, Minggu (6/10/2019). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 22 Oktober 2019 saat penobatan Kaisar Baru Naruhito sebenarnya ada empat acara utama yang harus dilalui.

Namun korban Taifun Hagibis per Jumat ini (18/10/2019) mencapai 77 orang meninggal dan 8 masih hilang, diputuskan untuk menunda satu acara yaitu parade Kaisar (Syukugaonretsu-no-gi).

Lalu tiga acara penting lain apa itu?

Pertama adalah Kashikodokorooomae-no-gi yaitu Ritual yang menceritakan tempat bijak Kaisar mengambil takhta di istana kekaisaran. Acara ini berupa ritual Shinto yang harus dilalui pertama kali. Rencana dilakukan jam 9 pagi.

Kemudian menyusul acara kedua adalah Sokuireiseiden-no-giyaitu upacara Kaisaran, yang merupakan pusat kesopanan kekaisaran, menyatakan takhta ke dalam dan ke luar Jepang. Rencana jam 13:00 waktu Jepang.

Acara ini akan diadakan antara Istana Kekaisaran dan bangunan utama kekaisaran selama penobatan berlangsung. Hal ini termasuk pula dalam bagian ritual seremoni Shinto.

Berita Rekomendasi

Setelah selesai keduanya sebenarnya acara parade yang rencana mulai jam 15:30 dari istana menuju rumah kediaman Kaisar. namun ditunda k etanggal 10 November 2019.

Lalu jam 19:20 rencana malam malam menghormato tamu negara dinamakan Kyouen-no-gi atau pesta kekaisaran baru. Perjamuan untuk mengumumkan dan merayakan Aksesi ke Tahta, Investasi sebagai Putra Mahkota, pernikahan, dan acara-acara lainnya

Acara penobatan kekaisaran baru tersbeut biasa disebut Sokui no rei atau Upacara Aksesi Tahta

Upacara untuk mengumumkan aksesi ke tahta dianggap sebagai tindakan dalam hal-hal negara yang ditetapkan oleh Konstitusi, dan terdiri dari Kenji-to-Shokei-no-gi (Upacara Aksesi untuk mewarisi Regalia Kekaisaran dan Seal Negara dan Privy), Sokui-go-Choken-no -gi (Upacara Audiensi Pertama Yang Mulia setelah Aksesi dengan Kepala Badan Legislatif, Eksekutif, dan Kehakiman dan Perwakilan Rakyat lainnya), Sokuirei-Seiden-no-gi (Upacara Penegasan), Shukuga-Onretsu-no-gi (Prosesi Kekaisaran dengan mobil setelah Upacara Enthronement) dan Kyoen-no-gi (Jamuan Pesta) .

Hal-hal tersebut menunjuk kepada Hukum Rumah Tangga Kekaisaran, Pasal 24.

The Privy Seal

Segel Privy dengan Tenno Gyoji terukir di atasnya. Meterai ini digunakan untuk membuktikan dokumen-dokumen resmi Dekrit Kekaisaran, undang-undang, perintah dan perjanjian kabinet, instrumen ratifikasi pakta, kekuatan penuh dan kredensial duta besar dan menteri, dan pemberitahuan pengangkatan dan pemberhentian Ninshokan (pejabat yang pengangkatan dan pemberhentiannya membutuhkan pengakuan Kaisar).

Organisasi dan Fungsi Badan Rumah Tangga Kekaisaran

Kenji (Regalia Kekaisaran) berupa Pedang dan perhiasan suci

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas