Trump Ungkap Kematian Tragis Pimpinan ISIS al-Baghdadi
"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengkonfirmasi pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri.
Menurut Trump, aksi itu dilakukan ketika al-Baghdadi digerebek pasukan elite AS di sebuah desa di Suriah, Sabtu.
Baca: Sebelum Hari Ini, Abu Bakar al-Baghdadi Pernah Dikabarkan Tewas pada 2017
"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Minggu (27/10/2019).
Menurutnya, al-Baghdadi yang dikenal kejam itu menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan total, sangat panik dan ketakutan.
Trump menambahkan mengatakan pasukan khusus AS melakukan serangan malam hari yang berani dan berhasil menyelesaikan misi mereka.
Tidak ada tentara AS yang terbunuh tetapi sejumlah pengikut al-Baghdadi ikut tewas bersama pemimpinnya.
Presiden Trump menambahkan ia tidak memberi tahu semua anggota Kongres AS tentang operasi militer terhadap al-Baghdadi.
"Kami hanya memberi tahu beberapa orang," katanya.
Alasannya, sering terjadi kebocoran informasi rahasia di AS.
"Tidak ada negara di dunia yang mengalami bocor informasi seperti kita," katanya.
Trump tidak ingin pasukan AS yang melakukan penyergapan disambut oleh anak buah al-Baghdadi hanya karena terjadi kecocoran informasi.
"Kebocoran bisa menyebabkan kematian mereka semua," katanya.
Trump mengungkapkan al-Baghdadi telah dipantau selama beberapa minggu.
Ada dua atau tiga misi terpaksa dibatalkan sampai akhirnya tim terakhir berhasil menewaskan sasaran.
Trump mengaku menyaksikan operasi rahasia itu di Situation Room Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Itu adalah misi yang sangat berbahaya," katanya.
Trump berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah, karena membantu operasi tersebut.
Dia mengatakan Kurdi Suriah memberi informasi bermanfaat bagi AS.
"Pasukan operasi khusus AS mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah. Personel AS luar biasa. Aku harus banyak menontonnya. Tidak ada personel yang hilang dalam operasi itu. Sedang sejumlah besar kawan Baghdadi terbunuh bersamanya," ujar Trump.
Menurut Trump, ledakan rompi bunuh diri juga menewaskan tiga anak al-Baghdadi.
"Sebanyak sebelas anak muda dipindahkan dari rumah dan tidak terluka. Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi di dalam terowongan. Ia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya," terang Trump.
Baca: Warga di Sekitar Kampus STAN Jurangmangu Geger Adanya Temuan Janin Bayi Terbungkus Plastik
Ketika mencapai sebuah terowongan, ternyata jalan yang dialui al-Baghdadi itu ternyata buntu.
"Dia menarik rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anak itu. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu," kata Trump. (cnn/bbc/feb)