Al-Baghdadi Tewas Karena Orang Dalam, Anak Buah Berkhianat Karena Dendam
Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mazloum Abdi menerangkan, pihaknya mulai bekerja sama dengan si informan setelah
Editor: Hendra Gunawan
Ketika Baghdadi berpindah, sebagian besar pengikutnya ditutup matanya.
Namun, dia masih bisa melihat sisi jalan di mana mereka berada.
Dalam sejumlah kesempatan, si pembelot diminta untuk menurunkan kursinya sehingga yang dia lihat hanyalah atap dari mobil.
Meski begitu, Abdi menyebut informannya itu masih bisa mengetahui di berada di hutan, desa, atau saat mereka melewati lapangan terbuka.
Begitu sampai di lokasi persembunyian, dia segera berkeliling dan menentukan letak yang bisa menjadi tanda bagi militer AS.
Si pelapor juga membeberkan bagaimana dia harus menunggu dipanggil dahulu oleh sang Pemimpin ISIS sebelum dia diizinkan datang ke pertemuan.
Pertemuan yang berlangsung tatap muka biasanya membicarakan mengenai strategi pengamanan di bangunan, memberikan dampak luar biasa bagi AS.
Abdi menerangkan bagaimana si pembelot bisa dengan akurat menjabarkan jumlah lantai, penjaga, hingga segala tata letak setiap ruangan.
Dia juga ada di bangunan ketika Pasukan Delta di bangunan yang terletak di timur laut Suriah, ketika pasukan khusus AS datang.
Pejabat anonim AS kemudian mengonfirmasi informan itu bakal menerima sebagian hadiah 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 350 miliar.
Beberapa hari setelah penyerbuan, Pentagon kemudian merilis rekaman dan foto momen ketika Pasukan Delta menyerang Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terungkap, Pemimpin ISIS Abu Bakar Dikhianati karena Si Informan Dendam