Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daijosai Upacara Ritual Terakhir Kaisar Jepang Baru, Biaya 2,7 Miliar Yen

Kaisar Naruhito, yang naik takhta pada 1 Mei, harus mengambil bagian dalam serangkaian ritual yang menyertai suksesi, termasuk Upacara Pengucapan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Daijosai Upacara Ritual Terakhir Kaisar Jepang Baru, Biaya 2,7 Miliar Yen
Sankei
Upacara ritual agama Daijosai masa Kaisar Akihito diangkat sebagai Kaisar Baru 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upacara terakhir, agama Shinto yang sangat penting sekali saja saat Kaisar Jepang yang baru diangkat adalah Daijosai.

"Upacara akan dimulai besok Kamis dan Jumat 15 November 2019," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (13/11/2019).

Upacara suksesi penting kekaisaran musim gugur ini akan fokus kepada dewa langit dan bumi dengan beras khusus dipanen dan dipersembahkan kepada Dewa kali ini dari Tochigi mewakili Jepang Timur dan dari Kyoto mewakili Jepang Barat.

Kaisar Naruhito, yang naik takhta pada 1 Mei, harus mengambil bagian dalam serangkaian ritual yang menyertai suksesi, termasuk Upacara Pengucapan Syukur Agung, yang dikenal sebagai Daijosai, pada 14 dan 15 November besok.

Dalam upacara Jumat di East Gardens di istana, para pelayan istana dengan pakaian tradisional menawarkan beras dan sake untuk berterima kasih dalam penyelesaian yang lancar pembangunan Balai Daijokyu, di mana upacara itu akan berlangsung.

Daijosai dilakukan oleh seorang kaisar baru sekali selama masa pemerintahannya. Kaisar akan menawarkan beras yang baru dipanen kepada leluhur kekaisarannya dan para dewa langit dan bumi, sambil juga memakan beras itu sendiri, dan berdoa untuk perdamaian dan panen berlimpah untuk negara dan rakyatnya.

Berita Rekomendasi

Mengingat sifat agama Daijosai, ada kritik bahwa itu didanai publik mengingat ketentuan Konstitusi bahwa harus ada pemisahan negara dan agama. Daijosai soal agama, kok didanai negara? Begitulah kritikan yang ada.

Tetapi pemerintah telah memutuskan untuk mengikuti contoh suksesi kekaisaran sebelumnya dan membayar pengeluaran dari kas negara, menentukan bahwa itu adalah upacara publik.

Total biaya sekitar 2,7 miliar yen diperkirakan akan dihabiskan untuk kegiatan yang terkait dengan upacara tahun ini, menurut pemerintah.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran telah melakukan upaya untuk memangkas biaya pembangunan aula, termasuk mengurangi ukuran tanah yang mereka tempati lebih dari 20 persen dibandingkan dengan terakhir kali upacara diadakan.

Perusahaan konstruksi besar Shimizu Corp. memenangkan tender untuk proyek tersebut, menelan biaya 957 juta yen, atau sekitar 60 persen dari harga yang diproyeksikan sebesar 1,54 miliar yen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas