Gara-gara Protes Kalangan Oposisi Jepang, Acara Pesta Hanami Sakura 2020 Dibekukan
Para oposisi memprotes keras dana anggaran pemerintah 55 juta yen lebih untuk pesta 18.200 orang saat awal April 2019 di sebuah taman di Shinjuku
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Acara pesta Hanami menyambut musim semi munculnya bunga Sakura bagi kalangan pejabat pemerintah Jepang dan kalangan elit bersama Kaisar dan PM Jepang untuk tahun 2020 dibekukan sementara.
"Acara tahun depan dibekukan sementara tidak tahu sampai kapan," papar Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga dalam konperensi persnya Rabu ini (13/11/2019).
Suga menyatakan hal itu sepenuhnya di tangan PM Jepang Shinzo Abe.
"Itu sepenuhnya diputuskan PM Jepang, tidak tahu sampai kapan pembekuan pesta tersebut," tambahnya.
Para oposisi memprotes keras dana anggaran pemerintah 55 juta yen lebih untuk pesta 18.200 orang saat awal April 2019 di sebuah taman di Shinjuku untuk merayakan musim semi di bawah pohon Sakura (ber Hanami), dengan para pejabat tinggi Jepang serta undangan lainnya.
Anggaran Jepang untuk pesta Sakura tersebut yang semula hanya sekitar 17,66 juta yen sampai dengan tahun 2019 ini mendadak tahun depan anggaran meningkat menjadi 57 juta yen.
Dalam kenyataan memang tahun ini pengeluaran uang sebesar 55 juta yen jauh berkali lipat lebih banyak daripada anggaran yuang diajukan 17,66 juta yen tersebut.
Oposisi menganggap pemerintah menghambur hamburkan uang pajak rakyat dengan semena-mena dan itu dianggap melanggar perundangan yang ada.