Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atlet Olimpiade Ternama Insaf 'Saya Dulu Main Perempuan, Suka Mabuk-mabukan, Itu Membuat Saya Hampa'

Waktu menunjukkan pukul 6 pagi ketika Sonny Bill Williams menyelesaikan salat Subuh di salah satu hotel di London.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Atlet Olimpiade Ternama Insaf 'Saya Dulu Main Perempuan, Suka Mabuk-mabukan, Itu Membuat Saya Hampa'
twitter
Sonny Bill Williams 

Tahun ini genap 10 tahun Williams memeluk Islam.

Ia mengenal Islam ketika bermain untuk satu tim di Prancis.

Dia mengaku butuh beberapa tahun untuk menjalani proses menjadi seorang Muslim. "Saya menemukan Allah, saya menemukan Islam dan itu memungkinkan saya mengubah semua sifat liar dalam diri saya menjadi hal positif."

Ia mengatakan mendapatkan dukungan yang besar dari sesama atlet Muslim seperti pemain sayap Fiorentina, Franck Ribery, dan mantan atlet kriket dan kapten Afrika Selatan, Hashim Amla.

"Dalam masyarakat saat ini, bukan rahasia lagi bahwa banyak dari kita, merasa malu menjadi," kata Williams.

"Saya bangga menjadi Muslim. Saya bangga dengan apa yang diperjuangkan Islam, saya bangga apa yang bisa diberikan oleh agama saya. Ketika saya melihat atlet (Muslim) lain di luar sana, saya merasa bangga. Wow indah sekali rasanya," kata Williams.

Pada bulan Maret, serangan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia, dan Williams pun membagikan sebuah pesan di akun media sosialnya di mana ia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" dan berharap para korban "pergi ke surga".

Berita Rekomendasi

Seminggu setelah kejadian penembakan, Williams mengunjungi kota itu dan bertemu dengan masyarakat setempat sebagai bentuk solidaritas.

"Sebagai salah satu Muslim paling dikenal di Selandia Baru dan (atlet yang) bermain untuk timnas, the All Blacks, pada saat itu, saya tahu bahwa itu adalah tugas saya," ujarnya.

"Saya orang yang sangat pemalu, tetapi saya harus maju, dan saya tahu bahwa saya harus siap bersikap rapuh dalam momen itu. Saya maju dan mewakili, bukan saja komunitas Muslim yang tengah terluka, tetapi juga rakyat Selandia Baru.

"Saya pikir jika saya bisa melangkah ke dalam momen itu, momen yang sulit untuk dijalani saat itu, dan hanya menyebarkan nilai-nilai positif - tetapi juga mengatakan kepada mereka bahwa ini nyata, ini menyakitkan. Langkah apa lagi yang lebih baik, yang bisa kita lakukan untuk terus melangkah?

Pada bulan Maret, serangan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia, dan Williams pun membagikan sebuah pesan di akun media sosialnya di mana ia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" dan berharap para korban "masuk surga".

Seminggu setelah penembakan, Williams mengunjungi kota itu dan bertemu dengan masyarakat setempat sebagai bentuk solidaritas.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas