Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ai Medical Clinic Ginza di Jepang Manfaatkan Teknologi Diagnostik Termodern Deteksi Dini Kanker

Ai Medical Clinic Ginza Tokyo, kecanggihan pelayanannya terutama di bidang pendeteksian dan antisipasi kanker menarik untuk diperhatikan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ai Medical Clinic Ginza di Jepang Manfaatkan Teknologi Diagnostik Termodern Deteksi Dini Kanker
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Dr Norimasa Tsukada, Clinic Head (kiri), dan Shinji Yamanouchi (kanan), CEO Well Medical Group. 

Kebanyakannya pada kasus di mana kanker itu ditemukan oleh mesin pencitraan diagnostik saat ini, biasanya sudah dalam kondisi yang terlambat, dan sudah ditemukan dalam situasi di mana gejala-gejala subyektif muncul.

Ketika ditemukan, ukurannya sudah terlalu besar untuk disembuhkan tanpa operasi. Mungkin sekitar lebih dari 1 cm.

Jika sudah mencapai ukuran ini, jumlah sel kanker diprediksi sudah melebihi sekitar 10 miliar, sehingga akan sulit untuk dihilangkan tanpa operasi. Bahkan pasca operasi pun umumnya untuk mencegah kekambuhan dilakukan juga kemoterapi.

Metode terapi ini memang efektif, tetapi biar bagaimanapun asuransi tidak dapat diklaim kalau belum didiagnosis kanker, dalam arti sebelum kanker membesar sehingga dapat ditemukan oleh mesin pencitraan diagnostik, maka belum dapat didiagnosis adanya kanker dan belum dapat mengklaim asuransi kalau berdasarkan sistem asuransi di Jepang.

Diperlukan waktu 10 sam[ai 20 tahun dari mulai terbentuknya 'telur' sel kanker hingga menjadi ukuran sel kanker yang matang.

Fase sebelum sel kanker lahir dan kemudian perlahan menjadi besar dalam 10-20 tahun dikenal dengan nama fase inkubasi.

Kami berpikir bagaimana memusnahkan sel-sel kanker tadi sebelum menjadi besar, bagaimana mendeteksinya, menemukannya sedini mungkin. Jawabannya adalah mikro RNA.

BERITA REKOMENDASI

Ini adalah pemeriksaan gen-gen sel kanker yang masih dalam ukuran sangat kecil, atau masih dalam fase inkubasi yang mana dalam ukuran ini tidak dapat dideteksi oleh mesin pencitraan diagnostik saat ini.

Kita juga dapat mengetahui lokasi di mana kanker itu berasal dari informasi genetik ini.

Berdasarkan hasil analisis mikro RNA diatas, kami melakukan terapi pencegahan yaitu imunoterapi (autologous/berasal dari diri pasien sendiri) kepada mereka yang terindikasi adanya risiko terkena kanker di masa depan.

Tujuan kami adalah berusaha mengurangi jumlah orang yang kemungkinan akan terkena kanker di masa depan.

Dr Norimasa Tsukada, Clinic Head (kiri), dan Shinji Yamanouchi (kanan), CEO Well Medical Group.
Dr Norimasa Tsukada, Clinic Head (kiri), dan Shinji Yamanouchi (kanan), CEO Well Medical Group. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

T: Apakah mungkin untuk mengobatinya setelah menderita kanker?


A: Ya. Tetapi juga tergantung pada stadium kankernya, dan imunoterapi mungkin dilakukan. Melalui Imunoterapi ini sendiri dikembangbiakkan 1 hingga 10 miliar sel kekebalan.

Namun, imunoterapi menjadi kurang efektif ketika sel-sel kanker sudah tumbuh lebih lanjut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas