Dari Jepang Paus Fransiskus Mengimbau Umat Manusia Jangan Terperangkap Mencari Kesuksesan Belaka
Paus Fransiskus mengimbau umat manusia agar jangan mau terperangkap atau terisolasi hanya untuk mencari kesuksesan belaka lalu melupakan kemanusiaan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Paus Fransiskus (82) mengimbau umat manusia agar jangan mau terperangkap atau terisolasi hanya untuk mencari kesuksesan belaka lalu melupakan kemanusiaan.
"Tuhan menyampaikan bahwa kebutuhan mendasar seperti makanan dan baju bukan tidak penting. Tapi Tuhan ingin mengajak kita mengevaluasi kembali keputusan-kebutuhan sehari-hari tersebut," kata Paus Fransiskus dalam misa Katolik di Tokyo Dome yang berlangsung mulai jam 16.00 waktu Jepang kepada 50.000 umat yang hadir, Senin (25/11/2019).
Paus mengajak umat jangan terperangkap atau terisolasi dalam upaya mencari kesuksesan.
"Termasuk biaya untuk kehidupan kita janganlah kita terperangkap ke dalamnya. Jangan berpikir hanya keuntungan saja, egois pribadi untuk mencapai kebahagiaan. Namun pada akhirnya hanya terjadi ketidakbahagiaan dan terbelenggu ke dalam kehidupan yang tidak baik. Bahkan jadi terjauhkan di dalam perkembangan otentik yang seharusnya dapat menciptakan harmonisasi sejati dan masyarakat yang manusiawi," kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menerima keluhan dari banyak orang muda yang merasa tidak sedikit terisolasi sosial.
"Ternyata di Jepang banyak orang yang terisolasi sosial, tidak mampu mengenal arti sebuah kehidupan dan arti keberadaan dia di tengah masyarakat," ujar Paus.
Tidak sedikit anggota masyarakat yang tererosi oleh kompetisi berlebihan dalam mencapai keuntungan dan efisiensi.
"Akibatnya banyak anggota masyarakat yang bingung dan gelisah oleh sangat banyaknya permintaan dan ketakutan yang menyita perdamaian dan kestabilan manusia," ujarnya.
Sebagai hamba Tuhan, Paus Fransiskus mengimbau agar kita semua dapat menghadapi kehidupan dengan baik, mengenali kebebasan yang telah diberikan Tuhan kepada kita dan menggunakannya sebaik mungkin sebagai anak-anak Tuhan.
Paus akan bertemu komunitas Jesuit, Selasa (26/11/2019) pagi dan pidato di Universitas Sophia.
Siang harinya Paus Fransiskus dijadwalkan kembali ke Vatikan Roma dengan pesawat kenegaraannya dari Bandara Haneda Tokyo.
Paus Fransiskus dari kelompok Serikat Jesus (SJ) sejak 1958 yang memasukkan Kristen ke Jepang, dengan nama asli Jorge Mario Bergorio, lahir di Buenos Aires Argentina tanggal 13 Desember 1936.
Baca: Paus Fransiskus Minta Anak Muda Jepang Semangat Bertahan Hidup
Baca: Paus di Hiroshima Jepang: Menggunakan Nuklir untuk Perang adalah Kejahatan di Zaman Modern
Baca: Tren Akhir Tahun di Jepang, Semakin Banyak Toko Tutup karena Kekurangan SDM
Dia adalah lulusan lembaga pendidikan kepastoran Milltown Institute of Theology and Philosophy tahun 1980.
Sejak 1998 hingga terpilih sebagai Paus pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013, 13 Maret 2013, ia adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina.
Sebelumnya, ia diangkat sebagai Kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. Paus Fransiskus fasih berbicara dalam bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman.
Sebagai Paus, ia telah melakukan perjalanan pastoral ke Korea Selatan, Brazil, Filipina, serta Sri Lanka dan mengunjungi Amerika Serikat serta Kuba pada September 2015.
Tiga hari lalu Paus baru saja berkunjung ke Thailand dan mendarat di Bandara Haneda Tokyo 23 November 2019 jam 17.30 waktu Jepang.