Bocah 10 Tahun Dihukum Ayahnya Mengemis di Stasiun Kereta Karena Tidak Mengerjakan PR
Seorang ayah di China memaksa anaknya mengemis di stasiun kereta karena tidak mengerjakan pelerjaan rumah (PR) dari sekolah.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Seorang ayah di China memaksa anaknya mengemis di stasiun kereta karena tidak mengerjakan pelerjaan rumah (PR) dari sekolah.
Aksi tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak.
Kepolisian Shanghai menerima laporan ada bocah lelaki dengan tas sekolah berlutut di stasiun lokal, Kamis (12/12/2019).
Ketika polisi mendekatinya, anak berusia 10 tahun itu sedang membawa mangkuk dan mengemis meminta makanan kepada calon penumpang.
Baca: Kesaksian Ketua Asosiasi Uighur Jepang: China Lakukan Kejahatan Seperti Nazi
Saat ditanya bagaimana dia bisa sampai di sana, bocah itu mengaku bahwa si ayah meninggalkannya sekitar 45 menit sebelumnya.
Dilansir Oddity Central, si bocah mengungkapkan ayahnya melakukannya sebagai hukuman karena dia ketahuan tidak mengerjakan PR.
"Ayah saya mendapat pemberitahuan dari guru bahwa saya tidak mengerjakan tugas. Jadi, saya diminta berlutut dan mengemis minta makan," ujarnya.
Baca: Kantor Anggota Parlemen Jepang Digerebek, Diduga Terima Uang Tunai Jutaan Yen dari Perusahaan China
Polisi Shanghai langsung membawanya ke kantor, di mana mereka menawarkan anak itu biskuit serta segelas minuman hangat.
Penegak hukum segera menghubungi ibu bocah yang tak disebutkan identitasnya itu, dan menjemputnya satu jam berselang.
Kepada polisi, ibu itu mengatakan suaminya sangat kecewa karena dia sering mendengar anaknya itu tidak menyelesaikan PR.
Baca: BPDPKS Gelontorkan Rp 2,4 Triliun di tahun 2019 untuk Remajakan Kebun Sawit Rakyat
Karena itu, dia pun merancang hukuman seperti apa kehidupannya jika pendidikannya tidak tuntas.
Hanya, dia tidak setuju dengan metode suaminya.
Dilaporkan Kankannews.com, polisi memperingatkan ibu itu bahwa selain menghancurkan rasa percaya diri anak, hal itu juga bisa dikategorikan mengganggu ketertiban umum.
Pendidikan keras yang dialami bocah itu bukan hal baru di China.
Meski begitu, aksinya tetap dikritik oleh media setempat.
"Apa yang ayah itu pikirkan? Untungnya ada polisi yang sigap. Mungkin semuanya akan buruk jika dia terlambat diketahui," ujar seorang warganet.
Sementara netizen lainnya mencoba memaklumi bahwa ayahnya mungkin sudah pernah mengalami hidup pahit, jadi dia tidak ingin anaknya ikut mengalami.
"Hanya, mengemis di tempat umum seperti stasiun kereta adalah perbuatan yang sangat berbahaya," kata netizen itu.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Kerjakan PR, Seorang Anak Dipaksa Mengemis oleh Ayahnya"