9 Januari Kejaksaan Lebanon Umumkan Apakah akan Menuntut Carlos Ghosn atau Tidak
Kamis mendatang Kejaksaan Lebanon akan memutuskan dituntut atau tidaknya Carlos Ghosn (65), mantan Chairman Nissan Jepang yang kabur dari Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kamis (9/1/2020) mendatang Kejaksaan Lebanon akan memutuskan dituntut atau tidaknya Carlos Ghosn (65), mantan Chairman Nissan Jepang yang kabur dari Jepang. Demikian diberitakan Washington Post, Jumat (3/1/2020).
"Foto-foto itu (Ghosn ke Israel) berusia lebih dari 10 tahun, dan di bawah undang-undang pembatasan Lebanon, kunjungan-kunjungan itu tidak dapat dituntut. Pengacara menuduh bahwa Ghosn mengunjungi lebih baru-baru ini, dan sekarang terserah pengadilan Lebanon untuk menyelidiki apakah itu benar," kata Jaksa Penuntut Umum, Ghassan Oweidat.
Kejaksaan Lebanon menurut Oweidat, akan mengumumkan hasil penyelidikan Kamis (9/1/2020), dan jika tuduhan diajukan, dia kemudian akan diperintahkan untuk hadir di hadapan pengadilan militer.
Baca: Disbudpar Kabupaten Indramayu Kaji Bungker yang Ditemukan di Dadap
Baca: Carlos Ghosn Ditawarkan Main Film oleh Pihak Hollywood, Ceritakan Pengalamannya di Jepang
Undang-undang tentang mengunjungi Israel telah diterapkan secara tidak merata di masa lalu, dengan beberapa warga menjalani hukuman yang panjang dan yang lainnya dibebaskan.
Misalnya sutradara nominasi Oscar Ziad Doueiri ditahan pada tahun 2017 dan dibawa ke pengadilan militer karena merekam bagian dari salah satu filmnya di Israel, kemudian dirilis.
Mungkin tidak sampai seperti itu, kata Sami Nader, Kepala Institut Libanon untuk Urusan Strategis.
"Dia bisa bermain di banyak bagian di masyarakat Lebanon dan di antara para pejabat Lebanon. Dalam sistem Lebanon, Anda selalu bisa menemukan jalan," ungkap Sami Nader.
Sementara itu sumber Tribunnews.com di Jepang mengungkapkan adanya tuntutan ringan dari Ghosn karena diawasi sebuah tim pengawas dari perusahaan keamanan swasta di Jepang yang digunakan oleh pihak Nissan.
"Nissan mengawasi karena Ghosn telah melanggar syarat jaminan menggunakan dealer," ungkap sumber tersebut.
Baca: Relokasi Stasiun Shibuya Tokyo Jepang Rampung, Percantik Diri Hadapi Olimpiade 2020
Baca: Pembeli Undian Nasional Jepang Secara Online akan Mendapat Poin Berlipat Ganda
Perusahaan keamanan itu ditugaskan oleh Nissan dan dimaksudkan untuk mencegah Ghosn menghubungi karyawan Nissan dan orang lain yang terlibat dalam insiden itu untuk mencoba menyembunyikan bukti, seperti berbicara tatap muka.
Dari sisi Nissan menerima informasi bahwa tuntutan pidana diajukan, dan menangguhkan pemantauan perilaku, yang telah dilanjutkan selama hampir 24 jam.
Rabu (8/1/2020) rencana Ghosn akan bertemu dengan para wartawan mengungkapkan kisah proses kaburnya dari Jepang dengan private jet dari Kansai Osaka (sejak 29 Desember jam 23.15 waktu Jepang) ke Turki dan dari Turki ke Beirut (tiba 30 Desember pagi sekitar jam 5 waktu Beirut).
MNG Jet Havacilik milik Amerika Serikat telah menuntut 7 orang termasuk para pilot pesawat Turki tersebut karena membawa Ghosn secara ilegal dan memalsukan dokumen perjalanan.
Baca: Mantan Bos Nissan Jepang Carlos Ghosn Kini Jadi Buruan Interpol
Baca: Masyarakat Jepang Pembayar Pajak Paling Banyak Kedua di Dunia Setelah Swedia
Penggunaan private jet karena selama ini tampaknya kurang ketat pemeriksaan oleh pihak imigrasi ketimbang jalur pesawat komersial biasa.
Plus kongkalikong Ghosn dengan oknum pesawat private jet yang melaporkan isi pesawatnya kepada petugas imigrasi Jepang.
Di situlah akibatnya Ghosn bisa lolos ke luar Jepang.
Ichiro Kubo, mantan petugas kontrol imigrasi dan sekarang konsultan imigrasi, mengatakan dia tidak bisa membayangkan Ghosn bisa lolos mudah dari pemeriksaan oleh pejabat imigrasi, terutama karena bagi daftar orang yang dilarang meninggalkan Jepang.
"Jika seseorang dalam daftar mencoba untuk lolos dari imigrasi, dia akan ditemukan," katanya.
"Aku tidak akan mengatakan bahwa tidak ada kesempatan untuk terjadi penyimpangan, tetapi wajahnya sangat terkenal, dan tugas mereka adalah mencegah orang seperti dia melarikan diri."
Baca: Dosa Mantan Bos Nissan Jepang Carlos Ghosn Bertambah Lagi karena Dianggap Kabur Secara Ilegal
Baca: Gubernur Kotaro Nagasaki Deklarasikan Yamanashi Jepang Sebagai Perfektur Wine
Kubo berspekulasi bahwa Ghosn mungkin telah dibawa ke luar dalam kotak atau barang bawaan.
"Mungkin saja mereka tidak memeriksa apa yang ada di dalamnya," katanya.
"Itu perusahaan swasta yang bertugas memeriksa barang bawaan penumpang."
Akibat kasus ini pihak pemerintah Jepang telah memerintahkan untuk semakin memperketat keamanan bandara di mana pun, terutama menghadapi Olimpiade yang akan dimulai 24 Juli 2020 dan juga mengantisipasi teroris lebih lanjut.