Jika Terjadi Perang, Kekuatan Militer Iran di Posisi ke-14 Dunia, Kalah Jauh dengan Amerika Serikat
Jika terjadi perang, kekuatan militer Iran berada di Posisi ke-14 dunia, kalah jauh dibandingkan Amerika Serikat yang menjadi negara superpower.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, trending topic di sosial media Twitter menggegerkan Indonesia bahkan dunia.
Pasalnya World War III atau Perang Dunia Ketiga lah yang menjadi trending.
Trending tersebut dikarenakan Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020) dini hari.
Akibatnya, seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas.
Oleh sebabnya hubungan dari kedua negara Iran dan Amerika Serikat kian memanas.
Jika tidak ada kesepakatan yang berarti, bisa dimungkinkan akan terjadi perang dunia.
Lalu apakah Iran sanggup jika menghadapi kekuatan militer Amerika Serikat?
Seperti diketahui kekuatan militer Iran berada di posisi ke-14 dalam peringkat kekuatan militer dunia.
Hal itu tertuang menurut laporan Global Firepower tahun 2019.
Dilansir melalui globalfirepower.com, total penduduk Iran hingga kini sejumlah 83.024.745 jiwa.
Sedangkan pekerja yang bisa dimungkinkan untuk berperang sebanyak 47.324.105 jiwa.
Masih 57 persen dari total penduduk yang dimiliki oleh Iran.
Hingga Senin (5/1/2020), Iran diperkiraan memiliki total personil militer sejumlah 873.000 jiwa.
Jumlah tersebut masih dibagi dengan personil aktif dan cadangan.
Dengan sejumlah 523.000 jiwa personil militer aktif.
Dan juga 350.000 jiwa personil cadangan untuk berperang.
Di kekuatan angkatan udaranya, Iran memiliki total kekuatan pesawat berjumlah 509 buah.
Dari total pesawat itu, Iran menduduki peringkat ke-24 dari 137 negara yang aktif memiliki kekuatan militer.
Iran juga memiliki 125 total kekuatan helikopternya.
Di antaranya ada helikopter serangan berjumlah 12.
Helikopter Iran menduduki peringkat ke-34 dunia.
Dari segi angkatan darat, Iran memiliki tank perang berjumlah 1.634.
Dengan kendaraan tempur lapis baja berjumlah 2.345.
Iran juga memiliki pasukan bagian meriam sebanyak 2.128.
Tak hanya itu, Iran juga mempunyai roket sebanyak 1.900 yang menjadikannya peringkat ke-4 di dunia.
Sedangkan kekuatan militer angkatan lautnya, Iran memiliki total aset sebanyak 398.
Di antaranya ada kapal selam sejumlah 34 dan juga kapal patroli sejumlah 88.
Iran digadang-gadang akan kalah jauh dengan Amerika Serikat jika menghadapi perang militer.
Dikutip dari Intisari.grid.id, secara kasar, militer AS memiliki 1,3 juta personel militer aktif.
Sedangkan Iran diperkirakan memiliki hanya 550.000 personel.
Militer Iran terdiri atas dua bagian utama yaitu pasukan elite Korps Garda Revolusi dan Artesh, pasukan reguler AD Iran.
Artesh memiliki 350.000 personel aktif dan menguasai persenjataan konvensional baik di darat, laut, dan udara.
Sedangkan Garda Revolusi memiliki sekitar 125.000 personel dan fokus pada banyak kegiatan salah satunya adalah spionase.
Amerika Serikat memiliki dana jumbo untuk membiayai militernya yaitu 554,2 miliar dolar AS.
Sedangkan Iran hanya menyisihkan 12,3 miliar dolar AS untuk kepentingan pertahanannya.
Dari sektor darat, AS memiliki 8.800 tank, 46.000 kendaraan lapis baja, dan 3.269 artileri berbagai jenis.
Sedangkan Iran hanya memiliki 2.569 tank, 1.315 kendaraan lapis baja, tetapi jumlah artileri Iran lebih banyak dibanding AS yaitu 5.383 unit.
Di udara, AS jauh lebih superior 388 jet tempur, 2.062 pesawat serbaguna, 470 helikopter serbu, dan 5.000 unit helikopter.
Sementara Iran hanya diperkuat 151 jet tempur, 88 pesawat serbaguna, 49 helikopter serbu, dan 324 helikopter.
Di sektor laut, AS juga unggul segalanya dengan memiliki 20 kapal induk, 85 kapal perusak, dan 70 kapal selam bertenaga nuklir.
Iran amat lemah di sisi laut karena hanya mengandalkan 6 kapal fregat, 3 kapal corvet, dan 40 kapal selam.
Dan yang paling mengerikan adalah Amerika Serikat memiliki 7.200 hulu ledak nuklir yang kekuatannya puluhan kali lipat lebih kuat dibanding bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
(Tribunnews.com/Maliana, Intisari.id/Mentari DP)