Iran Serang Pangkalan AS di Irak atas Nama Qasem Soleimani, Trump Konsultasi dengan Pihak Keamanan
Iran melakukan serangan rudal balas dendam ke pangkalan AS di Irak atas kematian Qasem Soleimani, Rabu (8/1/2020).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Kami bisa menyerang Gedung Putih sendiri," kata dia.
"Kami bisa menyerang mereka di tanah Amerika. Kami punya kekuatan, insya Allah kami akan menyerang pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Pernyataan Aboutorabi itu diiringi sumpah Iran yang akan balas dendam atas kematian Qasem Soleimani.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingkatkan pangkalan, kapal perang, dan tentara Amerika Serikat.
Ia mengatakan mereka semua (Amerika, red) akan membayar 'harga' karena telah membunuh Soleimani.
"Saat peti mati prajurit dan perwira Amerika mulai diangkut ke Amerika Serikat, Trump dan pemerintahannya akan menyadari mereka benar-benar telah kehilangan wilayahnya," ujar Nasrallah.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menuduh Donald Trump telah melakukan pelanggaran berat hukum internasional atas tewasnya Qasem Soleimani.
Zarif menyebut Trump sebagai teroris yang sedang dalam gugatan.
Masih mengutip Daily Mirror, Amerika Serikat mengirim empat ribu penerjung payung tambahan dari Divisi Lintas Udara ke-82 untuk memperkuat pangkalannya di Irak.
Namun, Minggu kemarin, Baghdad bersiap mengusir pasukan asing di tanah mereka.
Pemerintah Baghdad melarang pasukan asing menggunakan tanah, wilayah, udara, atau air dengan alasan apapun.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)