Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter
Kolase Tribunnews (twitter.com/realDonaldTrump dan Instagram.com/realdonaldtrump)
Serangan Rudal Iran ke Pangkalan AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik antara Pemerintah Amerika Serikat dengan Iran semakin memanas.

Iran melakukan serangan balasan dengan meluncurkan rudal-rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. 

Serangan balasan ini buntut dari tewasnya Komandan Pasukan Elit Iran, Qasem Soleimani.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi serangan balasan tersebut.

Komentar Trump disampaikan melalui akun Twitternya, @realDonaldTrump, Rabu (8/1/2020).

Trump mengatakan meski terdapat serangan balasan, kondisi saat ini baik-baik saja.

Saat ini Pemerintah Amerika Serikat sedang dilakukan investigasi korban dan kerusakan. 

Berita Rekomendasi

Namun demikian, hasil inventarisasi sementara, Trump menyebut semuanya dalam kondisi baik. 

Trump juga berjanji bakal menyampaikan pernyataan Kamis (9/1/2020) besok. 

"Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak. Penilaian korban & kerusakan sedang terjadi sekarang. Sejauh ini baik!. Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," tulisnya dalam cuitan berbahasa Inggris. 

Irak meluncurkan 12 rudal

Dikutip dari The Guardian oleh Tribunnews.com, selusin rudal balistik ditembakkan Iran ke dua pangkalan militer AS di Irak dalam serangan.

Serangan ini terjadi sekitar pukul 17.30 waktu Washington, Selasa (7/1/2020).

Dua pangkalan AS di Irak yang diserang  dalam serangan pertama, yakni pangkalan udara al-Asad di Provinsi Anbar dan pangkalan Erbil di Irak utara.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), di mana Soleimani menjadi anggotanya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pasukan udaranya telah melakukan serangan menggunakan puluhan rudal balistik.

Serangan ini sebagai balas dendam kematian Soleimani.

Situs-situs berita Iran menunjukkan rekaman video rudal diluncurkan ke langit malam.

Pemerintah Gedung Putih membenarkan adanya serangan ini.

Juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan saat ini Presiden Donald Trump telah memberikan arahan atas serangan balasan Iran.

"Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak"

"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," ujar Stephanie.

Stephanie Grisham melanjurkan, pangkalan-pangkalan AS telah siaga tinggi dan akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasukan dan mitra AS.

“Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu AS di kawasan ini"

"Karena sifat situasi yang dinamis, kami akan terus memberikan pembaruan saat tersedia," katanya.

Donald Trump Konsultasi dengan Pihak Keamanan
Meski sangat kecil kemungkinan Donald Trump untuk lengser, pemakzulan oleh DPR tetap dilakukan. Partai Demokrat ungkap alasannya
Meski sangat kecil kemungkinan Donald Trump untuk lengser, pemakzulan oleh DPR tetap dilakukan. Partai Demokrat ungkap alasannya (Instagram @realdonaldtrump)

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, Donald Trump telah diberi pengarahan mengenai serangan Iran terhadap pangkalan AS di Irak.

Ia juga tengah berkonsultasi dengan pihak keamanan nasional.

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," terang Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, dalam sebuah pernyataan.

"Presiden (Donald Trump, red) telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi secara cermat, dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," lanjutnya.

Pangkalan AS yang menjadi target serangan Iran merupakan pangkalan militer terbesar.

Trump pernah mengunjungi pangkalan militer AS tersebut pada 2018 silam.

Serangan rudal terjadi saat 450 tentara Inggris, di antara 5.000 tentara AS, diyakini tengah merencanakan evakuasi darurat untuk Irak.

Evakuasi darurat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perang dengan Iran.

Baca: Konflik Natuna antara Indonesia dan China, Prof Salim Said: Ngapain Loe Masuk Wilayah Gue

Seorang warga Kurdi mengatakan, perang telah dimulai setelah ia mendengar ada ledakan besar di Erbil.

"Kami telah menunggu, ada ledakan besar di Erbil sekarang (Rabu, red) dan semua orang percaya perang telah dimulai."

"Inilah yang kami semua khawatirkan. Kami tidak tahu apa itu, tetapi (terdengar, red) sangat keras," ujar dia kepada Daily Mirror.

Hingga saat ini, belum diketahui kerusakan atau korban jiwa terkait serangan Iran.

Tapi, ada laporan menyebutkan sebuah pesawat di landasan pacu pangkalan As di Al Asad telah hancur.

Juga sumber keamanan Irak mengatakan pada CNN ada korban jiwa yang diduga warga Irak.

"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."

"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Serang Pangkalan AS di Irak atas Nama Qasem Soleimani, Trump Konsultasi dengan Pihak Keamanan

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Pravitri Retno Widyastuti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas