Mengenal Pasukan Elite Garda Revolusi Iran yang Ditakuti Amerika dan Sekutunya
Iran mengembangkan dan telah memiliki rudal balistik seri Shahab, yang memiliki jangkauan tembak maksimal 1.300 kilometer.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".
Puluhan rudal itu ditembakkan Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, dan operasi tersebut dinamai "Martir Soleimani".
Operasi itu dinyatakan sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu.
Soleimani merupakan komandan pasukan khusus milik Iran, al-Quds yang juga bagian dari Garda Revolusi Iran.
Lantas, apa itu pasukan al-Quds dan Garda Revolusi Iran?
Garda Revolusi Iran
Pasukan Garda Revolusi Iran atau Iran's Islamic Revolution Guard Corps (IRGC) terbentuk 40 tahun lalu, tepatnya 1979.
Dibentuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini sebagai pertahanan negara Islam serta untuk mengimbangi pasukan militer reguler Iran.
Pasukan ini dibentuk dengan tujuan melindungi sistem kekuasaan dan ideologi Wilayah Al Faqih atau sistem pemerintahan Iran yang berbasi pada kepemimpinan ulama.
Baca: Klaim Iran Tewaskan 80 Orang Pasca Kirim 22 Rudal ke Markas Pasukan AS, Trump: Semua Baik-Baik Saja
Melansir BBC, pasukan ini kemudian menjadi kekuatan utama militer, politik dan ekonomi di Iran dan memiliki kedekatan dengan Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Garda Revolusi Iran diperkirakan memiliki lebih dari 190 ribu pasukan aktif, yang tersebar di laut, darat dan udara serta luar negeri sebagai strategi senjata Iran.
Pasukan elit ini juga bertanggung jawab terhadap program rudal balistik maupun pengembangkan program nuklir.
Cabang paling terkenal di Garda Revolusi Iran adalah Pasukan Quds. Kesatuan ini bertugas menjalankan misi sekaligus mengamankan kepentingan nasional Iran di luar negeri.
Pasukan Quds