Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangkalan Udara AS di Irak Dibombardir, Donald Trump: Iran Tampaknya akan Mundur

"Iran tampaknya akan mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak terkait," kata Donald Trump

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pangkalan Udara AS di Irak Dibombardir, Donald Trump: Iran Tampaknya akan Mundur
New York Times
Iran menawarkan hadiah Rp 1,1 triliun untuk kepala Donald Trump. Sebut akan menyerang Gedung Putih. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump mengatakan Iran tampaknya akan mundur setelah membombardir dua pangkalan udara AS di Irak, tepatnya di Irbil dan Al Asad yang terletak bagian barat dan utara Baghdad.

Pernyataan tersebut dikatakan Trump dalam pidatonya yang disiarkan televisi Gedung Putih pada Rabu (8/1/2020).

"Iran tampaknya akan mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak terkait," kata Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih.

Dalam serangan rudal balistik Iran itu, Trump mengklaim tidak ada nyawa tentara AS ataupun Irak yang hilang.

Tak hanya itu, serangan rudal yang merupakan balas dendam atas kematian Jenderal Qassem Soleimani dikatakannya hanya membuat pangkalan-pangkalan udara AS di Irak alami sedikit kerusakan.

Lebih lanjut, Presiden AS itu kembali menegaskan bahwa pihaknya, baik dalam segi ekonomi dan militer, memiliki kekuatan yang hebat.

Berita Rekomendasi

"Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik. Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya."

Diketahui, pangkalan udara AS di Irbil dan Al Asad diserang pada Rabu pagi waktu setempat.

Iran mengatakan pihaknya serangan rudal balistik tersebut sebagai pembalasan atas terbunuhnya Jenderal Iran Qasem Soleimani dalam serangan rudal AS pekan lalu.

Serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan tokoh-tokoh milisi yang didukung Iran di Ibu Kota Irak, Baghdad, berdampak besar di tengah hubungan yang sudah memburuk antara Iran dan AS.

Menlu Iran: kami membela diri

Sementara, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan cuitan setelah serangan balas dendam terjadi.

Zarif mengatakan serangan dilakukan dalam rangka pembelaan diri, bukan untuk memulai perang.

"Iran mengambil dan menyimpulkan langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB, yang menargetkan basis, dimana serangan bersenjata (secara, red) pengecut (dilakukan, red) terhadap warga kita dan pejabat senior, diluncurkan.

Kami tidak memulai eskalasi atau perang, tapi akan membela diri terhadap agresi apapun," cuit dia.

Diketahui, Korps Garda Republik Islam (IRGC) telah melakukan serangan rudal terhadap tiga pangkalan AS di Irak.

Yakni pangkalan AS di Erbil di Irak Utara, Al Asad di Irak Barat, dan Taji yang berada 27 kilometer sebelah utara Baghdad.

Serangan tersebut terbagi dalam dua gelombang.

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, serangan rudal merupakan balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

Qasem Soleimani tewas dalam serangan AS pada Jumat (3/1/2020) di Bandara Internasional Baghdad.

"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."

"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Donald Trump
Donald Trump (NY Times)

Terkait serangan tersebut, Presiden AS Donald Trump telah mendapat pengarahan.

Trump juga melakukan konsultasi dengan tim keamanan nasionalnya.

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," terang Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, dalam sebuah pernyataan.

"Presiden (Donald Trump, red) telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi secara cermat, dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," lanjutnya.

Rudal yang Digunakan Iran

Rudal apakah yang digunakan Iran untuk menyerang pangkalan militer AS di Irak?

Kantor berita Iran, FARS News, memperkirakan Iran menggunakan rudal seri Fateh, yang memiliki jangkauan 300 kilometer.

Iran mengembangkan dan telah memiliki rudal balistik seri Shahab, yang memiliki jangkauan tembak maksimal 1.300 kilometer.

Rudal Fateh Iran
Rudal Fateh Iran (Wikimedia Common)

Dilihat dari sasaran serangan dan peluncuran yang ada di daerah perbatasan Iran, kemungkinan dari wilayah Kermanshah, yang dipakai Iran kali ini rudal seri Fateh.

Seperti apa spesifikasi rudal Fateh?

Zackary Keck dari media The National Interest mengulas peluru kendali yang memiliki peluncur mobile ini.

Ada sekurangnya dua seri rudal Fateh, Fateh-110 dan Fateh-331, yang masih kategori rudal jarak pendek dan menengah.

Iran mulai mengembangkan Fateh-110 pada 1995, dengan tes pertama datang dilakukan Mei 2001.

Rudal itu mulai beroperasi pada 2004.

Fateh-313 merupakan pengembangan Fateh-110, dan mampu enjangkau sasaran di jarak hingga 500 kilometer.

Akurasinya juga semakin besar.

Rudal ini mulai beroperasi pada 2015.

Iran mulai mengembangkan teknologi peluru kendali sejak era Shah Reza Pahlevi, yang kemudian terguling pada 1978.

Ketika Perang Iran-Irak (1980-1988), pengembangan rudal ini dipercepat untuk mengimbangi militer Saddam Hussein.

Sejak itu, Iran telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Libya, Korea Utara dan Cina untuk mengembangkan persenjataan balistik dan rudal jelajah yang besar dan beragam.

Tahun lalu, Iran meluncurkan seri baru rudal Fateh, yang disebut Zolfaghar.

Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan kala itu mengklaim rudal ini memiliki jangkauan 700 kilometer.

Rudal Fateh Iran
Rudal Fateh Iran (Wikimedia Common)

Situs Missile Defence Advocay Alliance (MDAA) memaparkan detail seri rudal Fateh dari jarak pendek hingga menengah.

Rudal Fateh-110/I memiliki jangkauan maksimum 200 km, dan dapat membawa muatan hulu ledak 650 kg.

Rudal ini mulai operasional pada 2002.

Fateh-110 /II memiliki jangkauan 250 km, menggendong hulu ledak 450 kg. Iran mengumumkan pengembangan varian ini pada 2004.

Fateh-110/III diumumkan pada 2010 dan dirancang untuk lebih akurat dan waktu peluncuran lebih cepat. Memiliki jangkauan 300 km, dapat membawa hulu ledak 650 kg.

Fateh-110/IV dikembangkan pada 2012 dan dirancang untuk mencapai sasaran secara presisi. Daya jangkaunya 300 km, dapat membawa hulu ledak bom 650 kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas