Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraine Airlines di Iran Masih Menjadi Misteri
Dilansir CNN, penyidik masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat yang belum lama lepas landas dari Teheran, Iran
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine Airlines yang jatuh tak lama setelah lepas landas di Teheran, Iran (8/1/2020) masih menimbulkan pertanyaan.
Pesawat tersebut menewaskan seluruh penumpang berjumlah 176 orang.
Dilansir CNN, penyidik masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat yang belum lama lepas landas dari Teheran, Iran.
Pesawat Boeing 737-800 lepas landas Rabu (8/1/2020) pagi dari Teheran menuju ibu kota Ukraina, Kiev.
Pesawat menghilang dari radar beberapa menit setelahnya.
Pesawat kemudian jatuh di wilayah antara Parand dan Shahriar.
Selain warga Iran, ada pula 10 warga negara Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga negara Inggris yang menjadi korban.
Kapten pesawat yang jatuh diidentifikasi bernama Volodymyr Gaponenko, pilot berpengalaman yang memiliki 11.600 jam terbang di pesawat Boeing 737.
Pilot instruktur adalah Oleksiy Naumkin, juga berpengalaman dengan 12.000 jam terbang.
Presiden Ukraine International Airlines, Yevhenii Dykhne, mengatakan, "Tidak mungkin ada kesalahan kru."
Pada konferensi pers di Kiev, ia mengatakan bandara Teheran "bukan bandara biasa", pilot membutuhkan beberapa tahun pelatihan untuk bisa bekerja di sana.
Misteri yang Belum Terjawab
Di hari kedua penyelidikan jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines Boeing 737, beberapa pertanyaan belum terjawab, di antaranya:
Mengapa pesawat bisa jatuh?