Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Akhirnya Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina: Ada Faktor 'Human Error'

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam akun Twitternya juga mengakui terjadinya kesalahan itu.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Iran Akhirnya Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina: Ada Faktor 'Human Error'
Twitter@Aviation_NewsTW
Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Misteri mengenai jatuhnya pesawat komersiil Ukraine International Airlines di dekat Kota Teheran, Iran, Rabu (8/1) lalu akhirnya terkuak.

Iran mengakui pesawat yang membawa 176 orang penumpang dan kru tersebut jatuh akibat tembakan dua rudal Iran menyusul serangan belasan rudal ke dua markas pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan penyelidikan Angkatan Bersenjata Iran telah menyimpulkan rudal Iran sebagai penyebab jatuhnya pesawat Ukraina.

"Investigasi internal Angkatan Bersenjata Iran menyimpulkan rudal yang ditembakkan karena kesalahan manusia telah mengakibatkan jatuhnya pesawat Ukraina (dan) kematian 176 orang tak bersalah. Ini kesalahan tak termaafkan, " kata Rouhani di akun Twitter resminya, Sabtu (11/1).

Ia menambahkan Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan tersebut.

"Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," tambah Hassan Rouhani. Sebelumnya, Iran berkukuh menyatakan pesawat yang baru take of f dari Bandara Internasional Imam Khomeini itu jatuh akibat masalah teknis.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam akun Twitternya juga mengakui terjadinya kesalahan itu.

BERITA REKOMENDASI

"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS sehingga terjadi bencana. Penyesalan kami yang mendalam, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya."

Para pakar mengaku kebingungan terkait pengakuan terbaru Iran itu. Mera heran mengapa Iran tidak menghentikan penerbangan komersial atau menutup wilayah udara pada Rabu lalu setelah menembakkan beberapa rudal balistik ke arah pangkalan pasukan AS di Irak.

"Anda memiliki wilayah udara yang sangat panas, diperebutkan, dan sibuk di atas Iran," kata Marks.

"Semua orang berada pada tingkat kewaspadaan tinggi dan kekhawatiran ada banyak kekacauan. Mereka (Iran) memiliki penerbangan komersial yang masih meninggalkan Bandara Teheran, sehingga saya pikir sangat tidak bertanggung jawab." ujar Mayor Jenderal Purn James Marks. mantan petinggi militer AS kepada CNN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas