Viral Perjuangan Anak ke Sekolah Lewati Jalur Ekstrem Bertaruh Nyawa: Hanya Ini Satu-satunya Jalan
Viral perjuangan anak-anak berangkat ke sekolah bertaruh nyawa lewati jalur ekstrem. Orang tua: ini satu-satunya jalan.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono

Dikutip dari mStar, warga desa Jambutan Laya-Laya, Muruni Wahui (40) membenarkan kejadian tersebut.
Muruni Wahui menjelaskan jika kejadian ini terjadi sejak hujan lebat mengguyur kedua daerah ini.
Muruni Wahui juga menceritakan jika hal ini kerap terjadi, namun musim hujan kali ini adalah yang terparah.
Pasalnya, air sungai yang memisahkan kedua kampung banjir meluap dan menyebabkan jalan utama ke Kampung Muhang terseret arus.
"Tidak ada mobil atau sepeda motor yang bisa lewat, sulit untuk berjalan melintasi jembatan ketika air melupa.
Masyarakat Kampung Muhang harus menyeberangi Sungai Jambutan menggunakan pipa besi," ujar Muruni Wahui.
"Mereka harus mempertaruhkan nyawa anak-anak untuk pergi ke sekolah yang terletak di desa Ontolob, karena ini adalah satu-satunya jalan," lanjut Muruni Wahui kepasa mStar.
"Jembatan telah rusak, harus diperbaiki atau diganti.
Banyak warga yang menggunakan jalur berbahaya ini," tegas Muruni Wahui.
Sebagai orang tua wali, Muruni Wahui tetap memilih bertanggung jawab penuh agar anak bisa terus menuntut ilmu meski jalur yang dilalui cukup ekstrem.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)