Dokter di China Meninggal akibat Virus Corona, Pemerintah Kirim 1.200 Tenaga Medis Tambahan ke Wuhan
Seorang dokter di Hubei Xinhua Hospital, Liang Wudong, meninggal dunia akibat terjangkit virus corona pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Pos-pos pemeriksaan pun akan didirikan di tempat-tempat pemberhentian transportasi.
Penumpang dengan dugaan pneumonia akan langsung dilarikan ke pusat medis.
NHC menyebutkan, isolasi kasus-kasus yang diduga sebagai penyebaran virus corona harus diikuti oleh desinfeksi kereta, pesawat, maupun bus.
"Semua departemen transportasi harus secara ketat memperkenalkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian termasuk tindakan penyaringan di bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan pelabuhan," kata NHC, seperti yang diberitakan theguardian.com
"Semua staf yang melayani penumpang harus mengenakan masker," sambungnya.
Staf Medis Terinfeksi
Dilansir dari theguardian.com, meninggalnya Wudong juga membuat publik menyoroti tekanan yang dihadapi oleh staf medis di China.
Media sosial pun dibanjiri dengan unggahan-unggahan yang menunjukkan para pekerja kelelahan berjuang untuk mengatasinya.
Satu foto yang beredar menunjukkan sebuah tanda di pintu masuk kaca rumah sakit di Wuhan yang berbunyi 'Staf medis terinfeksi. Semua janji dibatalkan!'.
Sementara itu, pada unggahan lainnya, diceritakan bahwa sejumlah dokter dan perawat bekerja tanpa makanan atau istirahat yang cukup.
Ada pula unggahan yang menunjukkan upaya lokal dari 4.000 pengemudi sukarela yang telah membantu mendistribusikan pasokan di sekitar kota ke rumah sakit dan tenaga medis.
Beijing News melaporkan, pada Jumat (24/1/2020), terdapat 15 tenaaga medis yang terinfeksi di Wuhan.
Perayaan Imlek Terhambat
Seperti yang diketahui, penyebaran virus corona bersamaan dengan perayaan Tahun Baru imlek.