Alasan Virus Corona, McDonald's Tutup Restoran di Lima Kota di Tiongkok
Jaringan restoran ini memang memiliki puluhan gerai di wilayah tersebut, termasuk di kota Wuhan yang dianggap sebagai lokasi munculnya virus.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Restoran makanan cepat saji McDonald's telah mengumumkan akan menghentikan operasinya di lima kota di provinsi Hubei, Tiongkok, kawasan yang diyakini menjadi salah satu lokasi penyebaran virus mematikan corona.
Jaringan restoran ini memang memiliki puluhan gerai di wilayah tersebut, termasuk di kota Wuhan yang dianggap sebagai lokasi munculnya virus.
Selain Wuhan, McDonald's juga akan menutup gerai yang ada di empat kota lainnya di provinsi Hubei, yakni di Ezhou, Huanggang, Qianjing dan Xiantao.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (27/1/2020), pihak perusahaan mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan demi kesehatan dan keselamatan karyawan serta para pelanggannya.
Baca: Rektor Unesa Sebut KBRI Diskusi dengan China: Jangan Sampai Mahasiswa Dipulangkan Kena Virus Corona
Dalam sebuah pernyataan resminya kepada Russia Today, McDonald's mengatakan restorannya hanya beroperasi secara normal di kota-kota di mana transportasi umum masih tersedia.
Tidak seperti yang terjadi saat ini di lima kota di provinsi Hubei yang terisolir oleh pemerintah Tiongkok akibat wabah mematikan ini.
Pihak berwenang Tiongkok pun telah melakukan isolasi pada sejumlah kota, membatasi pergerakkan terhadap lebih dari 30 juta orang sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus.
Ada 900 kasus yang dikonfirmasi terjadi akibat virus ini, dengan jumlah kematian mencapai 26 orang dan angka ini diperkirakan terus meningkat, karena tidak tersedianya vaksin.
Penyebaran virus itu terjadi saat Tiongkok merayakan salah satu perayaan terbesar pada awal tahun ini, yakni Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek.
Dampaknya, kota-kota besar di Tiongkok seperti Beijing dan Shanghai pun membatalkan acara publik besar-besaran yang telah direncanakan sebelumnya dan memutuskan menutup lokasi wisata untuk waktu yang tidak ditentukan.