Roket Kembali Menghantam Kedutaan Besar AS di Baghdad
Tiga roket kembali menghantam kedutaan besar Amerika Serikat secara langsung di Zona Hijau Baghdad pada Minggu malam (26/1/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tiga roket kembali menghantam kedutaan besar Amerika Serikat secara langsung di Zona Hijau Baghdad pada Minggu malam (26/1/2020).
Diketahui, lima roket menabrak tepi sungai dekat kedutaan Amerika Serikat di ibukota Irak.
Dikutip dari Aljazeera, serangan lima roket itu tidak menyebabkan cedera.
Komando Operasi Gabungan Amerika Serikat menuturkan tiga roket langsung menghantam kedutaan.
Berdasar penuturannya, satu roket menabrak kafetaria saat makan malam.
Serangan roket ini merupakan serangan ketiga terhadap kedutaan besar Amerika Serikat pada Januari 2020 ini.
Roket yang menyasar kompleks kedutaan Amerika Serikat merupakan serangan pertama kalinya yang mengenai langsung.
Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket di kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad itu.
Terkait serangan roket ini, Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi angkat suara.
Ia dengan tegas mengutuk serangan roket itu dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri itu menyebut serangan itu sebagai agresi yang bisa menyeret Irak menjadi zona perang.
Juru bicara Departemen Luar Negeri pun angkat bicara.
"Kami menyerukan kepada Pemerintah Irak untuk memenuhi kewajibannya untuk melindungi fasilitas diplomatik kami," tuturnya.
Pekan Lalu Roket Mengantam Kedutaan AS
Sebelumnya diberitakan, tiga roket Kathyusa menghantam Zona Hijau Baghdad pada Selasa (21/1/2020) pekan lalu.
Dikutip dari portal berita Al Jazeera, tiga roket itu diluncurkan dari Distrik Zafaraniyah di luar wilayah Ibu Kota Irak.
Suara sirine menggema saat melintasi wilayah tersebut.
Melansir The Guardian, Reporter BBC melaporkan, di dalam Gedung Kedubes, terdengar suara alarm yang diikuti dengan imbauan kepada semua pihak untuk berlindung.
Juru bicara militer Amerika Serikat yang ada di sana mengaku mendengar suara roket jatuh di sekitar kompleks militer dan kedutaan.
Masih dilansir dari Al Jazeera, Amerika Serikat menyalahkan kelompok paramiliter yang didukung Irak.
Hal itu lantaran serentetan serangan serupa terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Zona Hijau tersebut.
Dalam serangan itu, tidak pernah ada klaim dari pihak yang mestinya bertanggung jawab.
Protes Menelan Korban
Sehari sebelumnya, The Associated Press melaporkan bahwa protes kembali muncul di Baghdad, Senin (20/1/2020).
Protes tersebut menelan korban tewas sebanyak tiga orang.
Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka, termasuk 14 petugas kepolisian Irak.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)