Eksklusif dari Wuhan, Kisah WNI Bertahan di Tengah Isolasi Kota Wuhan: Ada Garam untuk Stok Terakhir
Hingga kini, belum ada kabar dari KBRI di China untuk mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei ke luar kota.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
"Masih ada mie instan dua, telur, sayur kol, ada juga cemilan, roti-roti juga," ujarnya.
Rio juga memiliki stok kurma sebanyak tiga bungkus.
Baca Juga: Mahasiswa Asal Pekanbaru Masih Terisolasi di Wuhan China, Berharap Segera Dipindahkan ke Luar Kota
Baca Juga: Virus Corona Mewabah di Wuhan, Jokowi Imbau Masyarakat Waspada, DPR Desak Pemerintah Evakuasi WNI
"Ada apel, ada madu dua botol, ada sayur-sayuran juga," ungkapnya.
Rio juga menyediakan garam untuk pilihan terakhir.
"Ini ada garam, untuk stok terakhir kalau ga ada lagi apa-apa, kita makan pakai garam aja ni sama nasi," ujarnya.
Untuk makanan pokok, Rio masih memiliki beras untuk dimasak.
Sedangkan air, ia dan keluarganya memiliki stok dua galon.
"Untuk stok air kita punya dua galon, cukup untuk satu minggu," ungkapnya.
Sementara itu, pihak kampus Rio masih melarang untuk keluar dari tempat tinggal.
"Kalau kehabisan stok makanan, kita kasih tahu kampus, nanti kampus akan koordinir, mereka belanja lalu diantar ke tempat saya, lalu saya bayar," ungkapnya.
Rio juga berharap agar pelajar dan WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei dalam keadaan baik-baik saja.
"Mudah-mudahan kita dilindungi Allah di sini, para pelajar dan para Warga Negara Indonesia, badai pasti berlalu, semangat," ungkap Rio.