Alasan Kenapa Orang di China Gemar Konsumsi Daging Kelelawar
Warga dunia sedang dihebohkan dengan menyebarnya Virus Corona yang menyerang negara China pada akhir Desember 2019.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Orang China memercayai, semakin banyak hewan buas yang berhasil ia makan, maka ia akan mendapat keberuntungan yang lebih besar.
Maka tak heran jika orang China mengonsumsi daging kelelawar, ular, kalajengking, tikus, dan anjing.
Kelelawar sendiri merupakan simbol kesuburan.
Di kebudayaan China sendiri, ada kepercayaan terkait simbol lima kelelawar. Simbol tersebut menandakan keberkahan atas kekayaan, kesehatan, kebajikan, usia tua, dan kematian secara alami.
Bahkan, memakan kelelawar juga dipercaya dapat meningkatkan kejelian mata.
Wabah virus corona menyebabkan kota Wuhan seperti kota mati.
Dilansir BBC (24/01/2020), penduduk setempat tidak dapat pergi setelah pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan mereka.
Individu terinfeksi pertama virus corona Wuhan menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins ditemukan di antara para penjaja kios di Pasar Makanan Laut Cina Selatan, Wuhan.
Pasar basah tersebut kemudian ditutup pada 1 Januari 2020.
Pada 23 Januari 2020, Wuhan sebagai kota yang diduga kuat sebagai sumber penyakit ini diisolasi.
Transportasi umum dan perjalanan udara dari dan ke kota itu kemudian ditutup Pemerintah China.
Ilmuwan di China mengatakan Virus Corona ini 'melompat' dari kelelawar ke ular, yang dijual di pasar ikan di Wuhan, baru selanjutnya ke manusia.
Kata WHO, Virus Corona meluas dengan cepat dan lebih banyak penderita kemungkinan akan dilaporkan dari berbagai bagian China dan negara lain dalam hari-hari mendatang.
Kekhawatirannya adalah virus ini bisa membuat sakit banyak orang, khususnya dalam masa liburan tahun baru ini, ketika jutaan warga China bepergian di dalam dan luar negeri untuk merayakan tahun baru Imlek bersama keluarga.