Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Hong Kong Klaim Kembangkan Vaksin Virus Corona, China Sebut Bisa Selesaikan Kurang dari 40 Hari

Hong Kong butuh waktu selama kurang lebih satu tahun untuk mengembangkan vaksin virus corona, sementara China mengklaim kurang dari 40 hari.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Hong Kong Klaim Kembangkan Vaksin Virus Corona, China Sebut Bisa Selesaikan Kurang dari 40 Hari
AFP via SCMP
ILUSTRASI - Hong Kong butuh waktu selama kurang lebih satu tahun untuk mengembangkan vaksin virus corona, sementara China mengklaim kurang dari 40 hari. 

Namun, Yuen mengungkapkan keraguannya.

Virus corona jenis baru atau 2019-nCoV telah menewaskan lebih dari 100 orang dan menginfeksi ribuan orang.
Virus corona jenis baru atau 2019-nCoV telah menewaskan lebih dari 100 orang dan menginfeksi ribuan orang. (Pusat Data Mikrobiologi Nasional via SCMP)

Ia mengatakan, vaksin yang dikembangkan di China kemungkinan adalah vaksin virus tak aktif.

Vaksin itu terdiri dari virus yang tumbuh dalam budaya, yang infektivitasnya dihancurkan bahan kimia.

Baca: Pasar Seafood Huanan Diduga Bukan Satu-satunya Penyebab Virus Corona Mewabah, Ahli Beri Penjelasan

Baca: Pasien Virus Corona Pertama yang Sembuh di Jiangxi, Kondisi Sempat Kritis saat Dibawa ke RS

Untuk menguji vaksin, harus disuntikkan ke hewan.

Yuen menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin yang dikembangkan menghasilkan respons kekebalan yang baik atau tidak.

Berita Rekomendasi

"Jika vaksin terlihat efektif dan aman pada sejumlah spesies hewan, akan dilanjutkan uji klinis pada manusia."

"Proses ini setidaknya membutuhkan waktu satu tahun, bahkan jika dipercepat," tutur Yuen.

Ia mengaku khawatir, pendekatan yang diambil pihak China dalam mengembangkan virus bisa menyebabkan komplikasi besar.

Dimana orang-orang yang divaksinasi dapat terkena penyakit lebih parah jika terdampak virus.

Rumah Sakit Shanghai Timur Universitas Tongji
Rumah Sakit Shanghai Timur Universitas Tongji (shanghaieasthospital.com)

Dilansir SCMP, sebelumnya Rumah Sakit Shanghai Timur Universitas Tongji, telah mendesak untuk menyetujui proyek pengembangan vaksin 2019-nCoV.

Vaksin itu akan dikembangkan bersama rumah sakit dan Stemirna Theurapeutics, sebuah perusahaan bioteknologi di Shanghai.

CEO perusahaan, Li Hangwen pun mengklaim vaksin bisa diproduksi dalam kurun waktu tak lebih dari 40 hari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas