Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Perawat di Wuhan yang Sembuh Setelah Terinfeksi Virus Corona: Penyakit Ini Tidak Menakutkan

Perawat di Wuhan sembuh setelah terkena virus corona, sebut jika coronavirus tidak begitu menakutkan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kisah Perawat di Wuhan yang Sembuh Setelah Terinfeksi Virus Corona: Penyakit Ini Tidak Menakutkan
Xinhua/Xiong Qi
ILUSTRASI (Seorang perawat memegang tangan pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan untuk menenangkannya) 

TRIBUNNEWS.COM - Guo Qin, seorang perawat berusia 38 tahun bekerja di pusat darurat di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

Ia kembali ke pekerjaannya sebagai perawat pada hari Selasa (28/1/2020), setelah 14 hari dikarantina.

Mengutip dari China Daily, Guo Qin dinyatakan positif terkena virus corona baru.

Guo Qin memeriksa seorang pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan pada 28 Januari 2020.
Guo Qin memeriksa seorang pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan pada 28 Januari 2020. ([Foto oleh Gao Xiang / untuk China Daily])

Guo telah menjadi perawat selama 15 tahun.

Sejak wabah pneumonia baru yang masih misterius itu, dia telah bekerja lebih dari 10 jam sehari.

Pekerjaannya adalah merawat pasien yang parah di bangsal darurat.

Dia mulai menunjukkan gejala demam pada malam 12 Januari 2020 waktu setempat.

BERITA TERKAIT

Saat itu suhu tubuhnya mencapai 37,8 derajat Celcius serta sedikit sakit perut.

Dia dikonfirmasi terinfeksi pneumonia yang berhubungan dengan coronavirus.

Setelahnya ia pun dikirim ke bangsal karantina.

"Pengalaman saya menunjukkan penyakit ini tidak begitu menakutkan."

"Ini bisa disembuhkan," kata Guo setelah kembali bekerja.

Saat ini perawat atau pekerja medis menjadi pekerjaan yang dibutuhkan di Wuhan, Provinsi Hubei.

Bantuan Perawat untuk daerah terdampak Coronavirus

Pemerintah di China pun mengirimkan bantuan kepada Provinsi yang terdampak banyak virus, sebagaimana diberitakan China Daily.

Pekerja medis dari Beijing tiba di Bandara Tianhe Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, 27 Januari 2020.
Pekerja medis dari Beijing tiba di Bandara Tianhe Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, 27 Januari 2020. ([Foto oleh Tao Ran / untuk chinadaily.com.cn])

Sekitar 2.300 pekerja medis dari seluruh daratan Cina tiba di provinsi Hubei pada Selasa (28/1/2020).

Mereka bertugas untuk membantu dalam diagnosis dan pengobatan penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru, kata pemerintah setempat pada Rabu (29/1/2020).

Pada Selasa, 21 tim medis yang terdiri dari 2.287 pekerja medis dari provinsi Gansu dan Guangdong, wilayah otonomi Xinjiang Uygur, Shanghai, dan provinsi lain tiba di Hubei.

Seperti diketahui, Hubei merupakan pusat penyebaran penyakit tersebut.

Sebanyak 6.097 karyawan medis dari 26 provinsi, kota dan daerah otonom serta tiga rumah sakit militer telah dikirim ke provinsi tersebut pada Rabu.

Mereka telah dikirim ke rumah sakit yang ditunjuk untuk bergabung dengan pekerjaan medis.

Sekitar 1.500 pekerja medis di antara total perawat yang ada telah dikirim ke kota-kota lain di provinsi selain Wuhan yang juga terganggu oleh penularan.

Di antaranya Huanggang, Ezhou, Xiaogan, dan Xianning, untuk mengurangi kekurangan tenaga medis lokal.

Delapan provinsi dan kotamadya termasuk Guangdong, Zhejiang, Shandong, Tianjin, Jiangsu, Sichuan, Hunan, dan Shanghai telah mengatur tim medis.

Mereka adalah kelompok kedua yang terdiri dari 1.137 personel untuk membantu Hubei.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas