Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyebaran Virus Corona Diduga Tak Berasal dari 1 Pasar Seafood Huanan di Wuhan Saja

Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan kemungkinan adanya beberapa tempat di mana virus corona pertama kali ditularkan pada manusia

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM - Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, diduga bukan menjadi satu-satunya virus corona jenis baru atau 2019-nCoV bisa mewabah.

Hal ini berdasarkan penjelasan ahli Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC).

Dikutip Tribunnews dari Xinhua, Wakil Direktur Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Huang Chaolin, baru-baru ini melakukan wawancara bersama majalah bisnis Caixin.

Baca: Sebut Banyak WNI di Provinsi Hubei, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Nilai Evakuasi Tidak Mudah

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-EFE/STR)

Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan kemungkinan adanya beberapa tempat di mana virus corona pertama kali ditularkan pada manusia.

Sebagai informasi, Rumah Sakit Jinyintan merupakan satu di antara rumah sakit yang ditunjuk pihak berwenang Wuhan untuk menerima terinfeksi 2019-nCoV.

Baca: Vaksin Virus Corona, China Klaim Bisa Buat dalam Waktu 1 Bulan, Ahli di Hong Kong Membantah

BERITA TERKAIT

Baca: Akibat Virus Corona dan Wuhan Dikarantina, Hotel Mewah Sepi, Staf 'Kabur' saat Lihat Tamu

Dugaan soal penyebab virus corona yang diungkap Huang berdasarkan makalah yang diterbitkan di Lancet, jurnal medis umum terkenal di dunia.

Makalah itu dibuat Huang dan timnya.

Makalah tersebut memuat temuan awal mengenai data klinis 41 kasus virus corona pertama.

Pasien pertama, yang dirawat di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 1 Desember 2019, diketahui tidak pergi ke Pasar Seafood Huanan.

Pasar Seafood Huanan yang diduga menjadi awal penyebaran Virus Corona telah ditutup sejak 1 Januari 2020.
Pasar Seafood Huanan yang diduga menjadi awal penyebaran Virus Corona telah ditutup sejak 1 Januari 2020. (Tangkap layar CNN)

Tak hanya itu, keluarga pasien pertama tersebut juga tidak memiliki tanda-tanda gejala demam atau pernapasan.

Dua di antara tiga pasien lainnya yang dirawat pada 10 Desember 2019, juga tidak mengunjungi Pasar Seafood Huanan.

Berdasarkan data makalah Huang, hanya 27 dari total 41 kasus, yang para korbannya mengunjungi Pasar Seafood Huanan.

"Dilihat dari keseluruhan situasi, pasar seafood mungkin bukan satu-satunya sumber."

"(Asal virus corona novel) mungkin berasal dari beberapa sumber," jelas Huang, Rabu (29/1/2020).

Meski begitu, belum ada petunjuk baru mengenai sumber lain yang dimaksud Huang.

Baca: Beredar Foto Hoaks Mayat Korban Virus Corona di WhatsApp, Sejumlah Orang Bergelimpangan di Jalan

Baca: Penampakan Kota 'Hantu' Wuhan dari Udara, Seorang Warga Ungkap Sulit untuk Keluar

Sebelum ini dilaporkan Pasar Seafood Huanan diduga menjadi pusat penyebaran 2019-nCoV.

Virus Corona diduga disebarkan dari kebiasaan warga China mengonsumsi daging hewan liar seperti sup kelelawar, kuliner yang populer di Kota Wuhan.
Virus Corona diduga disebarkan dari kebiasaan warga China mengonsumsi daging hewan liar seperti sup kelelawar, kuliner yang populer di Kota Wuhan. (via The Sun)

Selain makanan laut, pasar yang terletak di Distrik Jianghan ini juga menjual unggas dan daging buruan.

Pasca-China mengumumkan kasus virus corona pertamanya pada akhir Desember 2019, Pasar Seafood Huanan pun ditutup satu hari setelahnya, yakni 1 Januari 2020.

Hingga Kamis (30/1/2020) pukul 14.05 WIB, tercatat virus corona telah menginfeksi lebih dari 7.000 orang dan angka kematian 170 korban.

Mengenal Virus Corona dan Gejalanya

Coronavirus atau virus corona datang dari keluarga besar virus yang umum menjangkiti beberapa hewan, seperti onta, kerbau, dan kelelawar.

Namun sangatlah jarang, virus corona pada hewan bisa menulari manusia dan bahkan menulari antar manusia, seperti halnya MERS dan SARS.

Ketika penyebaran manusia-ke-manusia terjadi pada MERS dan SARS, dipercaya virus menular melalui tetesan atau partikel-partikel pernapasan yang dihasilkan ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin.

Penularan itu mirip bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar.

Penyebaran SARS dan MERS antar manusia pada umumnya terjadi karena kontak yang berdekatan.

ILUSTRASI SARS DAN CORONAVIRUS
ILUSTRASI SARS DAN CORONAVIRUS (Medscape)

Baca: Pasien Virus Corona Pertama yang Sembuh di Jiangxi, Kondisi Sempat Kritis saat Dibawa ke RS

Baca: Eksklusif dari Wuhan, Tak Tahu Sampai Kapan Diisolasi, Mahasiswa Indonesia Dapat Bantuan dari KBRI

Penting untuk diketahui bahwa seberapa mudah virus menyebar dari satu orang ke orang lain dapat bervariasi.

Beberapa virus sangat menular (seperti campak), sementara virus lainnya tidak begitu.

Penting pula untuk mengetahui hal ini untuk lebih memahami risiko yang terkait virus corona.

Meski CDC menganggap virus corona adalah ancaman kesehatan masyarakat yang sangat serius, tapi berdasarkan situasi saat ini, bahaya 2019-nCoV kepada masyarakat Amerika pada umumnya dianggap masih rendah.

Gejala dan Komplikasi

Untuk kasus infeksi virus corona (2019-nCoV) yang telah dikonfirmasi, penyakit bisa bervariasi dari sakit ringan hingga sakit parah dan bahkan sekarat.

Gejala virus corona meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas

CDC percaya pada saat ini gejala virus corona dapat muncul hanya dalam 2 hari atau selama 14 setelah paparan.

Kesimpulan itu didasarkan pada masa inkubasi virus MERS sebelumnya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas