Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disiksa hingga Harus Pakai Popok, Ini Pengakuan Dokter di Kota Wuhan yang Tangani Pasien Corona

Virus corona yang muncul di Kota Wuhan, China memberikan dampak mengerikan bagi tim paramedis yang harus menangani pasien.

Editor: Asytari Fauziah
zoom-in Disiksa hingga Harus Pakai Popok, Ini Pengakuan Dokter di Kota Wuhan yang Tangani Pasien Corona
South China Morning Post
Ilustrasi - Jumlah kasus virus korona yang diketahui melonjak , 259 orang telah meninggal dan 11.791 orang telah terinfeksi di China oleh virus corona baru. (South China Morning Post) 

TRIBUNNEWS.COM - Pengakuan dokter di Kota Wuhan, China, disiksa hingga harus pakai popok.

Virus corona yang muncul di Kota Wuhan, China memberikan dampak mengerikan bagi tim paramedis yang harus menangani pasien.

Tak jarang dari mereka mendapatkan ancaman pembunuhan dari pasien yang merasa tak segera ditangani. 

Wabah virus corona yang menjangkiti hampir 12.000 orang di China sejak Desember 2019 menghadirkan kisah tak hanya dari mereka yang diisolasi.

Namun juga dokter dan perawat yang menjadi ujung tombak untuk merawat para pasien, di mana mereka mengalami penyiksaan hingga bekerja berlebihan.

 POPULER Virus Corona Infeksi Pria Jepang Meski Tak Pernah ke China, Status Darurat Wabah Diterapkan!

Seperti yang dialami oleh dokter di Wuhan, kota asal penyebaran virus corona. Dia mengaku belum pulang ke rumah selama dua pekan.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Selain itu, dia juga tengah menjalani giliran jaga malam, di mana terdapat 150 pasien tengah mengantre untuk mendapat perawatan.

Berita Rekomendasi

"Seluruh pasien gelisah. Beberapa orang bahkan menjadi putus asa karena harus menunggu hingga herjam-jam," ucapnya dikutip SCMP Sabtu (1/2/2020).

 18 Negara Terinfeksi Virus Corona, Korban Tewas Capai 212 Jiwa, WHO Umumkan Status Darurat Dunia

Dia mengaku sangat khawatir sebab dia mendengar, salah satu pengantre yang terlalu lama menunggu sudah mengatakan siap menikam tim medis.

"Saya begitu gelisah. Membunuh kami tidak akan mengurangi jumlah antrean, bukan?" kata dokter yang tidak disebutkan namanya itu.

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas