Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Flu Babi Memakan 13 Korban Jiwa Selama Sepekan di Taiwan

Di Taiwan ada 56 orang meninggal akibat flu babi yang juga dikenal sebagai kegagalan pernapasan akibat dipengaruhi virus H1N1 tiga bulan terakhir

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Virus Flu Babi Memakan 13 Korban Jiwa Selama Sepekan di Taiwan
Tribun Bali/Dwi Suputra
Ilustrasi Babi mati mendadak di Bali. 

CDC telah mengoperasikan kampanye vaksinasi influenza musiman sejak 15 November.

Mereka menawarkan suntikan gratis kepada penduduk setempat.

Penyuntikan vaksin dibagi dalam tiga kelompok.

Diantaranya, siswa di sekolah dasar hingga sekolah menengah, pekerja perawatan kesehatan dan warga senior.

Menurut perkiraan awal oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, di AS setidaknya 1.300 orang telah meninggal akibat flu sejauh musim ini.

Sebanyak 888 Babi Milik Warga Bali Mati

Sebanyak 888 babi milik warga di 9 kabupaten dan kota di Bali, mati sejak Desember 2019 hingga akhir Januari 2019.

BERITA TERKAIT

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterine Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma mengatakan penyebab ratusan babi itu menyerupai virus Afrika.

"Kalau dilihat dari ciri fisik di lapangan menyerupai virus Afrika," kata Nata dikutip dari Kompas.com.

Sejumlah 598 ekor babi mati di Kabupaten Badung, 1 ekor di Bangli, 45 di Denpasar, 24 di Gianyar, 1 ekor di Karangasem dan 219 ekor babi di Tabanan.

Sebelum mati, babi-babi itu mengalami sejumlah gejala penyakit.

Diantaranya, demam hingga 42 derajat celcius, kulit kemerahan pada daerah daun telinga, diare, dan kematian hampir 80-100 persen setiap kandang.

Nata mengungkapkan, pemerintah daerah tak mau buru-buru memutuskan penyebab kematian ratusan babi itu.

Menurutnya, lebih baik tetap menunggu hasil laboratorium dari Balai Besar Veterinery.

Ini karena gejala penyakit yang dialami sejumlah babi itu mirip hog cholera, streprococcosis dan salmonelosis.

Nata juga berharap hasil laboratorium tidak menunjukkan virus Afrika yang menyebabkan kematian ratusan babi ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (TribunJogja/Bunga Kartikasari) (Kompas.com/Kontributor Bali, Robinson Gamar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas