Dubes Iran Ungkap Misi Terakhir Jenderal Qassem Soleimani Sebelum Dibunuh Militer Amerika
Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nasional Irak, Iraj Masjedi memberikan deskripsi terkait alasan sang Jenderal melakukan perjalanan Baghdad
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
"Itu adalah tindakan pembalasan, karena AS membunuh martir Soleimani dan al-Muhandis di Tanah Irak," tegasnya.
"Karena alasan ini, penargetan pangkalan militer tidak melanggar kedaulatan," tegasnya.
Mendesak AS Berhenti Campuri Urusan...
Iraj Masjedi juga mendesak Amerika Serika agar berhenti mencampuri urusan dalam negeri kawasan itu dan pangkalan militer Amerika yang telah berubah menjadi tempat kegiatan kriminal.
Menurut Iraj Masjedi, kawasan tersebut harus ditutup.
Iraj Masjedi juga menampar pemerintah AS setelah membunuh dua komandan militer Iran dan Irak.
Ia menuturkan, Washington mengklaim berperang melawan terorisme dan menciptakan keamanan, tapi melakukan tindakan terorisme yang serius.
"Kenyataannya adalah AS yang membunuh Jenderal Soleimani dan Abu Mahdo al-Muhandis," katanya.
"Itu berarti terorisme, karena kedua martir itu adalah komandar resmi Iran dan Irak," tegasnya.
Diduga Keberadaan Qassem Soleimani Bocor
Sebelumnya, diketahui ada kebocoran intilijen terkait tewasnya Qassem Soleimani.
Diwartakan TribunJogja, sebelumnya, Keberadaan Qassem diduga terendus sejak ia di Damaskus, Suriah, sebelum terbang ke Baghdad, Irak, Kamis (2/1/2020).
Qassem dan pengawalnya tiba Jumat (3/1/2020) sekitar pukul 00.30 waktu Baghdad.
Qassem dijemput di apron parkir, turun tangga pesawat langsung masuk kendaraan berkaca gelap yang dikawal secara bersenjata.