Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kanada Minta PBB Tekan Iran untuk Segera Analisa Kotak Hitam Ukraina International Airlines

Kanada tidak percaya Iran memiliki keahlian untuk mempelajari rekaman data penerbangan Pesawat Ukraina International Airlines

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kanada Minta PBB Tekan Iran untuk Segera Analisa Kotak Hitam Ukraina International Airlines
Wikimedia
Pejabat AS umumkan sebab jatuhnya pesawat Ukraina Airlines jenis Boeing 737 karena Iran. (Ilustrasi: Ukraina Airlines). 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Ukraina International Airlines yang ditembak jatuh dekat Teheran pada 8 Januari 2020 lalu menemui perkembangan baru.

Dikabarkan, Kanada tidak percaya kepada Iran terkait keahlian dalam mempelajari rekaman data penerbangan.

Khususnya rekaman data dari Pesawat Ukraina International Airlines dengan kode penerbangan PS752.

Terkait hal ini, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penerbangan sipil mengirim surat ke Iran atas permintaan Kanada.

Diketahui Kanada meminta PBB untuk menekan penyelidikan Iran dan mempercepat analisis isi kotak hitam penerbangan PS752 tersebut.

Apabila dalam proses analisa kotak hitam itu masih memerlukan waktu yang lama, Kanada meminta Iran untuk meminta bantuan negara lain yang bisa melakukannya.

Pejabat AS umumkan sebab jatuhnya pesawat Ukraina Airlines jenis Boeing 737 karena Iran. (Ilustrasi: Ukraina Airlines).
Pejabat AS umumkan sebab jatuhnya pesawat Ukraina Airlines jenis Boeing 737 karena Iran. (Ilustrasi: Ukraina Airlines). (Wikimedia)

Kecelakaan pesawat Ukraina itu menewaskan 176 orang, 57 di antaranya merupakan warga Kanada.

Berita Rekomendasi

Menteri Perhubungan (Menhub) Marc Garneau buka suara terkait permintaan Kanada kepada PBB itu.

"Kami ingin kotak hitam dianalisis sesegera mungkin," kata Garneau yang dikutipd ari CBC.

"Sudah hampir empat minggu," tegasnya.

 Menteri Perhubungan Marc Garneau:
Menteri Perhubungan Marc Garneau: "Iran memulai dengan pijakan yang sangat baik. Kami membutuhkan mereka untuk melanjutkan pijakan itu." (Adrian Wyld / Canadian Press)

Marc Garneau meminta PBB untuk mencari tahu apakah Iran mengikuti prosedur internasional dalam melaksanakan penyelidikan kecelakaan pesawat Ukraina tersebut.

Dikonfirmasi oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) kepada CBC News, saat ini tengah mencari laporan terkait Iran yang tidak mematuhi konvensi.

"Presiden Dewan kami menyampaikan dalam surat kepada Otoritas Penerbangan Sipil Iran untuk memberikan konfirmasi terkait masalah ini," kata Juru Bicara ICAO Anthony Philbin.

Justin Trudeau Minta Iran Kerjasama dengan Perancis

Diberitakan Tribunnews, Iran akan mengirim black box atau kotak hitam pesawat Ukraine Airlines yang tak sengaja ditembak jatuh tentara Iran pada 8 Januari lalu kepada Ukraina.

Sebelumnya, nasib akan dikemanakan black box masih menjadi pernyataan.

Jika sebuah negara di mana terjadinya kecelakaan tidak memiliki teknologi untuk menganalisis data, maka kotak hitam akan dikirim ke negara-negara yang memiliki pengalaman luas serta memiliki alat untuk membaca data penerbangan mentah.

Inggris, AS, Prancis dan Australia memiliki teknologi tersebut.

Iran sebelumnya berniat menganalisis sendiri kotak hitam itu, tapi akhirnya menyerahkannya pada Ukraina untuk percobaan pembacaaan data.

Hassan Rezaifar mengatakan, Iran juga mempersiapkan untuk meminta bantuan analisis ahli dari Perancis, Kanada dan AS untuk mencoba membaca rekaman data penerbangan.

Kanada sedang berupaya untuk berpartisipasi penuh dalam investigasi mengenai jatuhnya penerbangan 757 dari Ukraina International Airlines
Kanada sedang berupaya untuk berpartisipasi penuh dalam investigasi mengenai jatuhnya penerbangan 757 dari Ukraina International Airlines (Kantor Pers Presiden Ukraina melalui The Associated Press)

Dilansir CNN.com, jika ahli dari Kiev tidak bisa mengekstrak data, maka black box itu akan dikirimkan ke Prancis, ungkap Rezaifar.

"Atas permintaan Ukraina, kotak hitam Ukraine Airlines tidak akan dibaca di Iran, tapi akan dikirim ke Ukraine untuk analisis dan pembacaan," ujar Rezaifar pada Tasnim.

Keputusan Iran untuk mengirim kotak hitam ke Ukraine hanya berselang satu hari setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau meminta Iran untuk bekerja dengan Perancis.

Diketahui Perancis memiliki kemampuan teknis canggih dalam membaca penerbangan dan perekam data kokpit.

Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko dan mitranya dari Iran, Javad Zarif juga sempat membuat panggilan telepon mengenai insiden ini.

"Kami membahas pemulangan jenazah para korban Ukraina dan juga peran Ukraina dalam penyelidikan bersama, khususnya, mengenai kotak hitam."

"Tuntutan kami tetap tidak berubah," tulis Prystaiko di Twitter (17/1/2020).

Pihak Berwenang Tahu Pesawat Ditembak Rudal

Diberitakan CBSNEWS, rekaman audio yang berisi percakapan antara pengawas lalu lintas udara Iran dan pilot menunjukan pihak berwenang segera mengetahui ada rudal dibidikan pada pesawat tersebut.

Terkait bocornya audio tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengakui keaslian rekaman itu dalam sebuah siaran saluran televisi Ukraina, Minggu malam (2/2/2020).

Tim penyelamat terlihat pada 8 Januari 2020 di lokasi sebuah pesawat Ukraina yang jatuh tak lama setelah tinggal landas di dekat bandara Imam Khomeini di ibukota Iran, Teheran.
Tim penyelamat terlihat pada 8 Januari 2020 di lokasi sebuah pesawat Ukraina yang jatuh tak lama setelah tinggal landas di dekat bandara Imam Khomeini di ibukota Iran, Teheran. (GAMBAR AKBAR TAVAKOLI / GETTY)

Di Teheran, Senin (3/2/2020) Kepala Tim Investigasi Iran, Hassan Rezaeifar mengakui rekaman audio itu sah dan telah diserahkan kepada para pejabat Ukraina.

Transkrip rekaman tersebut diterbitkan saluran TV Ukraina +1.

Audio rekaman itu memuat percakapan pengawas lalu lintas udara dengan pilot yang dilaporkan menerbangkan Fokker 100 untuk Aseman Airline Iran dari kota Shiraz di Iran Selatan ke Teheran.

"Serangkaian lampu, seperti, ya itu adalah rudal, apa terjadi sesuatu?," kata pilot ke menara pengawas.

"Tidak. Berapa mil? Di mana?," tanya pengawas lalu lintas.

Pilot menuturkan ia melihat cahaya di Bandar Udara Payam, dekat tempat rudal anti-pesawat Torl M-1 Guard diluncurkan.

 Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020).
Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020). (Twitter@Aviation_NewsTW)

Sementara itu, pengawas lalu lintas udara mengatakan tidak ada laporan masuk kepada mereka.

Namun, dalam percakapan sang pilot bersikeras.

"Itu adalah cahaya rudal," kata pilot.

"Apakah kamu tidak melihat sesuatu lagi?," tanya petugas.

"Itu adalah ledakan. Kami melihat cahaya yang sangat besar di sana, saya tidak benar-benar tahu apa itu," tutur pilot.

Merespon laporan tersebut, pengawas lalu lintas udara lantas mencoba melakukan kontak dengan pesawat Ukraina tetapi tidak berhasil.

Diberitakan, informasi radar pelacakan penerbangan yang dapat diakses publik ini menunjukan, Pesawat Aseman Airlines dengan nomor penerbangan No. 3768 cukup dekat dengan Teheran untuk melihat ledakan tersebut.

Masih dikutip dari CBSNEWS, disebutkan pejabat Iran seharusnya segera memiliki akses ke rekaman audio kontrol lalu lintas udara.

Rute penerbangan pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 jatuh setelah lepas landas dari Teheran pada hari Rabu, yang menewaskan 176 orang di dalamnya.
Rute penerbangan pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 jatuh setelah lepas landas dari Teheran pada hari Rabu, yang menewaskan 176 orang di dalamnya. (BBC)

Zelensky mengatakan, rekaman tersebut menunjukan bahwa Iran tahu sejak awal bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal.

"Rekaman itu, memang menunjukkan bahwa pihak Iran tahu sejak awal bahwa pesawat kami ditembak jatuh oleh rudal, mereka sadar akan ini pada saat penembakan," terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sementara itu, pihak berwenang Iran mengutuk publikasi audio rekaman itu sebagai tindakan tidak profesional.

Pihak Iran mengatakan audio rekaman itu merupakan laporan rahasia.

"Tindakan oleh Ukraina ini membuat kami tidak ingin memberi mereka bukti lagi," kata Kepala Penyelidik Iran, Hassan Rezaifar.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/ Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas