Kerugian Jepang Akibat Absennya Turis China Saat Ini Sedikitnya 84 Miliar Yen
Gara-gara virus corona, sedikitnya 400.000 turis China membatalkan kunjungan ke Jepang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kerugian dari bidang turis di Jepang akibat absennya turis China ke Jepang saat ini sedikitnya 84 miliar yen.
"Gara-gara virus corona, sedikitnya 400.000 turis China membatalkan kunjungan ke Jepang. Tiap orang mengeluarkan uang biasanya sekitar 210.000 yen. Jadi total kerugian sedikitnya 84 miliar yen gara-gara absennya turis China," ungkap sumber Tribunnews.com di asosiasi pariwisata Jepang Jumat ini (7/2/2020).
Olehkarena itu Jepang diharapkan tidak hanya tergantung kepada turis China tetapi bisa lebih aktif lagi mengundang wisarawan Asia Tenggara Eropa Amerika dan negara lainnya, ungkap Satoshi Tomisaka dosen universitas Takushoku Jumat pagi ini.
"Memang tampak sekali kurangnya turis China saat ini. Namun kalau diimbangi dengan pula banyak masuknya turis dari negara lain, mestinya Jepang bisa mengantisipasinya sejak lama dengan mengundang banyak turis dari negara-negara non China," papar Tomisaka.
Jumlah wisatawan China tahun 2019 sebanyak sedikitnya 9,59 juta turis terbanyak di antara negara lain.
Menyusul dari Korea sebanyak 5,58 juta turis dan dari Taiwan sebanyak 4,89 juta turis.
Sedangkan dari Indonesia selama tahun 2019 hanya hadir 412.800 orang saja ke Jepang. Jumlah tersebut kenaikan 4% dibandingkan tahun 2018.
Sementara Sapporo Hokkaido yang baru saja membuka festival salju mendapat tamparan juga dengan pembatalan turis China sebanyak 133.000 orang sehingga kerugian diperkirakan sekitar 6,4 miliar yen gara-gara absennya wisatawan China ke Sapporo.
Demikian pula pembatalan kunjungan turis China ke ishiwa Onsen di perfektur Yamanashi sebanyak 3000 orang sehingga membuat masyarakat lokal kesepian juga saat ini.
Asakusa tempat wisata belanja di Tokyo juga diperkirakan berkurang 30% sedikitnya wisatawan asing sehingga kini tampak sepi bila kita jalan-jalan ke Asakusa Tokyo.
"Bukan hanya turis asing tetapi wisatawan dalam negeri tampaknya juga menjaga diri tidak datang ke tempat keramaian ini terkait virus Corona karena tercitra banyak sekali turis China ke Asakusa selama ini," papar Kunimura seorang enjaga toko di Asakusa kepada Tribunnews.com pagi ini (7/2/2020).
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.