Memiliki Hampir 270 Juta Penduduk, WHO Khawatir Belum Ada Korban Terinfeksi Coronavirus di Indonesia
memiliki hampir 270 juta penduduk, WHO khawatir belum ada korban terifeksi corona di Indonesia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Indonesia harus lebih fokus untuk mempersiapkan kemungkinan warganya yang terjangkit virus corona.
Pasalnya, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk hampir 270 juta ini, belum melaporkan satu pun adanya kasus coronavirus.
WHO menginginkan agar Indonesia lebih meningkatkan pengawasan untuk mendeteksi kasus.
Selain itu perlu juga mempersiapan fasilitas kesehatan yang bisa menjadi rujukan jika ditemukannya kasus coronavirus.
Baca: 38 Dugaan Kasus Coronavirus di Indonesia Hasilnya Negatif, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Baca: Sempat Beri Peringatan soal Coronavirus, Dokter di China Malah Diancam Polisi, Kini Positif Terpapar
"Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk mencegah wabah coronavirus."
"Termasuk pencegahan di perbatasan internasional dan juga telah menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani jika ditemukan kasus coronavirus," tutur Dr Navaratnasamy Paranietharan, Perwakilan WHO di Indonesia, melansir dari The Sydney Morning Herald.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan Kementerian Kesehatan telah membagikan lebih banyak informasi soal virus corona kepada masyarakat Indonesia.
"Namun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang pengawasan dan mendeteksi kasus corona virus."
"Selain itu ketersediaan alat tes khusus untuk mengkonfirmasi nCoV [novel coronavirus] adalah peningkatan signifikan ke arah yang baik," ujar Dr Paranietharan.
Seperti diketahui sebelumnya, Sydney Morning Herald dan The Age mengungkapkan bahwa Indonesia belum menerima alat tes khusus yang diperlukan untuk mendeteksi coronavirus dengan cepat.
Baca: Xi Jinping: Menekan Angka Korban Coronavirus Menjadi Prioritas, Pejabat Kurang Berani Akan Dihukum
Baca: Menkominfo Imbau Coronavirus Jangan Dikaitkan Dengan Isu Politik, Hukum dan Agama
Meskipun ragu, Dr Paranietharan mengungkap telah diyakinkan oleh Kementerian Kesehatan, jika mereka mampu mengendalikan wabah tersebut.
"Kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya.
Virus corona disebut tak terdeteksi di Indonesia
Penyebaran virus corona terus saja terjadi, tidak hanya di China saja, namun juga di negara lainnya.
Di mana data per hari ini mencatat 910 orang meninggal dan 40.553 orang positif terinfeksi secara global.
Penelitian terbaru para ahli menyebut heran lantaran negara -negara yang dekat dengan China yakni Tahiland dan Indonesia, rupanya tak terlalu terdampak.
Bahkan seperti di Indonesia yang sama sekali tak ada korban yang virus corona jauh dari perkiraan ilmuwan.
Karena jarak Indonesia dan Thailand dekat dengan Wuhan, China, peneliti memprediksi sebenarnya ada lebih banyak kasus infeksi virus corona.
Baca: Kesiapan Rumah Sakit Jika Ada WNI dari China Diduga Terkena Novel Coronavirus
Baca: Simak Cara Cek Penyebaran Coronavirus Secara Global dan Real Time, Jumlah Korban Meninggal Capai 213
Dilansir dari Kompas.com, hal ini pula yang membuat para ahli khawatir jika virus corona Wuhan atau novel coronavirus penyebarannya tidak terdeteksi.
Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv.
"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya.
Hingga Senin pagi (10/2/2020), jumlah pasien yang dilaporkan terinfeksi virus corona Wuhan di Thailand sudah 32 kasus.
Baca: 24 Negara Positif Diserang Virus Corona, Inggris Konfirmasi Dua Kasus Pertama Coronavirus Baru
Baca: WHO Pertimbangkan Coronavirus sebagai Darurat Kesehatan Dunia: Tingkat Kematian Sekira 2 Persen
Kamboja yang melaporkan satu kasus juga dianggap Lipsitch sangat tidak mungkin.
Dia pun yakin, ada lebih banyak kasus yang terjadi di Kamboja.
Keyainan Lipsitch itu berdasar pada penelitian yang memperkirakan jumlah rata-rata penumpang yang terbang dari Wuhan ke negara lain di seluruh dunia.
Lebih banyak penumpang dari Wuhan mungkin berarti ada lebih banyak kasus.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)