Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Perawat Medis: Rumah Sakit di Wuhan Tak Henti-hentinya Terima Pasien Corona

Rumah sakit di kota Wuhan, sebagai pusat epicentrum virus korona itu selesai dalam waktu 8 hari dan telah dibuka pada pekan lalu, 3 Februari 2020.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kesaksian Perawat Medis: Rumah Sakit di Wuhan Tak Henti-hentinya Terima Pasien Corona
AFP/Hector Retamal
Petugas medis mengenakan pakaian pelindung untuk melindungi dari virus Corona saat melintas di samping pasien di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China pada 23 Januari 2020 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING -- Bak cerita legenda Roro Jonggrang, China berhasil berkejaran dengan waktu untuk merampungkan Rumah Sakit Huoshenshan, rumah sakit pertama khusus pasien virus corona.

Rumah sakit di kota Wuhan, sebagai pusat epicentrum virus korona itu selesai dalam waktu 8 hari dan telah dibuka pada pekan lalu, 3 Februari 2020.

Dikutip dari South China Morning Post, Selasa (11/2/2020), seorang dokter menceritakan bagaimana kehidupan selama 24 jam di rumah sakit tersebut.

Zhao yuying mengatakan, rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur itu tak henti-hentinya menerima pasien dengan gejala demam tinggi, batuk, flu, dan kesulitan bernafas.

Tim medis yang diterjunkan harus mengenakan pakaian pelindung khusus dan lengkap.

Memulai hari dengan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik, saling membantu mengenakan pakaian khusus, semua tenaga medis harus siap.

Baca: Ratu Keraton Agung Sejagat Mengaku Nyaman di Penjara: Saya Dikasih Bimbingan Membatik

"Kami memberikan bantuan oksigen pernafasan pada pasien yang datang dengan keluhan kesulitan bernafas. Kami memeriksa seluruh pasien, memberikan treatment agar cepat mulih," ujar Zhao.

Zhao melanjutkan, prinsip yang diterapkan pada penanganan pasien positif adalah kehati-hatian dan displin tinggi.

BERITA REKOMENDASI

"Sudah banyak pasien pulih. Kami lakukan recovery dengan hati-hati dan tepat, termasuk menyediakan asupan gizi dengan bahan berkualitas tinggi," ungkapnya.

Petugas medis sabar melayani pasien layaknya teman agar psikologis pasien tak memburuk.

"Saya berada di ruang isolasi, tapi petugas ramah sekali melayani menjadikan kami teman berharap kami bisa segera pulih dan menjalankan kegiatan seperti biasa," kata seorang pasien dalam wawancara itu.

Rumah sakit memiliki 1.400 tenaga medis yang berlatar belakang militer.

Baca: Literasi Kesehatan, Mengenali Ciri, Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona

 *Rumah Sakit Rakitan yang Dibangun dengan Ahli Bangunan Terbaik China*


RS dibangun menggunakan bahan jadi atau prefabricated material.

Panel-panel terdiri dari dinding, jendela, hingga ataup sudah jadi dan tingal dirakit menjadi satu kesatuan seperti kontainer.

Rumah sakit tersebut mengadopsi fasilitas yang sama seperti RS Sars di Xiaotangshan, Beijing, yang telah ada.

Di rumah sakit ada ruang rontgen, ruang CT, unit perawatan intensif dan laboratorium serta setiap bangsal dilengkapi kamar mandi sendiri.

Baca: Modus Para Penjahat Bobol Rekening Nasabah: Jual Beli Data hingga Duplikasi No Telepon Korban

Kontraktor pembangunan rumah sakit tersebut merupakan China State Construction Engineering Corporation atau kontraktor yang sama membangun Jalan Tol Multan-Sukkor, Pakistan.

Pembangunan rumah sakit melibatkan ahli terbaik dari seluruh penjuru kota.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas