Foto Satelit Rekam Kota Wuhan Merah Menyala, Ilmuwan Sebut Akibat Kremasi Mayat Atau Limbah Medis
Foto satelit menunjukan tingkat Sulfur Dioksida (SO2) yang sangat tinggi di kota asal virus corona, yaitu Wuhan, China.
Editor: Whiesa Daniswara
"untuk apa gagak itu terbang ke sana? daging manusia?"ujarnya.
Menurut laporan yang ada China melarang mayat korban virus corona untuk dimakamkan.
Mayat-mayat korban wabah tersebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar.
Laporan menyebutkan mayat-mayat ini setiap hari dikirim ke rumah kremasi dalam jumlah tak terhingga.
Petugas kremasi harus menguras tenaganya bekerja 7 hari penuh karena mayat terus berdatangan.
Laporan menyebut bahwa mayat-mayat ini setiap hari dikirim ke rumah kremasi dalam jumlah tak terhingga.
Hal ini memicu pendapat publik mengenai komisi Kesehatan Nasional di China melarang mayat-mayat tersebut dikuburkan, tetapi harus di kremasi guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Baca: Foto-foto Hewan Bertopeng di China Agar Tak Terpapar Virus Corona, Gunakan Masker, hingga Gelas
Baca: Fakta Sebenarnya di Balik Foto Jari Pakai Alat Kontrasepsi Demi Hindari Virus Corona
Penampakan burung gagak yang muncul di atas kota ini memicu ketakutan serta cerita mengerikan di sana.
Sebab burung gagak menjadi simbol nasib buruk dan kematian yang sudah tertanam jauh di dalam mitologi Asia Timur.
Burung-burung lain yang dipercaya sebagai perlambang kematian yang dipercaya disana seperti burung gagak, burung hitam, burung hantu, dan burung phoenix.
Burung-burung tersebut mewakili dunia roh, akhirat, kerohanian, dan kematian orang yang dicintai.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Beredar Foto Satelit yang Sempat Merekam Kota Wuhan Merah Menyala, Ilmuwan Beri Penjelasan