Jurnalis China yang Rekam Tumpukan Mayat Korban Virus Corona Hilang Misterius, Diduga Diculik Aparat
Pada malam di hari yang sama, teman Chen bernama Xia Xiaodong mengatakan, Chen telah dikarantina secara paksa selama 14 hari.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Hasanudin Aco
Chen bersumpah, selama dirinya masih hidup, dia akan terus melanjutkan aksinya untuk melaporkan kondisi pasien virus Corona di lapangan.
Baca: Disinggung Dampak Corona ke Komoditas, Menteri ESDM: Seram
Baca: Gegabah! Pria Ini Nekat Bunuh Diri Usai Mengira Terinfeksi Virus Corona, Ternyata Penyakitnya Sepele
"Aku hanya melaporkan apa yang aku lihat dan aku dengar," ucapnya.
"Bahkan kematian tidak membuatku takut! Jadi, menurutmu aku takut dengan Partai Komunis?" tukas Chen penuh emosi dan menahan tangis.
Selain membuat video tersebut, Chen juga sempat mengunggah ulang video di akun Twitter-nya.
Video merupakan milik Fang Bin, seorang penjual pakaian tradisional di China.
Fang merekam bagaimana aparat keamanan bekerja untuk menjaga kemarahan publik tentang penyebaran virus.
Itu menjadi salah satu cuitan terakhir Chen sebelum dia menghilang.
Blog-nya juga tidak mengunggah kabar terbaru.
Seminggu kemudian, ibu Chen mengunggah video di Twitter pada Jumat (07/02/2020).
Dalam video berdurasi 29 detik, ia mengatakan Chen tidak bisa dihubungi.
Dia memohon bantuan warganet untuk menemukan anaknya.
Pada malam di hari yang sama, teman Chen bernama Xia Xiaodong mengatakan, Chen telah dikarantina secara paksa selama 14 hari.
Tempo itu dianggap sebagai masa inkubasi maksimum untuk virus.
Xia mengatakan, Chen sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.